Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Ada Dua di Dunia, Uniknya Api Biru di Kawah Ijen

Kompas.com - 18/06/2020, 16:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Banyuwangi memiliki beberapa tempat wisata yang patut dikunjungi saat liburan pada masa new normal.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus menggelar simulasi penerapan normal baru di sejumlah obyek wisata.

Hal ini termasuk uji coba pembukaan 10 obyek wisata, salah satunya Kawah Ijen, dengan memberlakukan standar protokol kesehatan COVID-19.

Baca juga: Siap-siap Buka, Banyuwangi Simulasi New Normal di 10 Tempat Wisata

Kawah Ijen berada di Gunung Ijen, tepatnya di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Primadona wisata tersebut memiliki sesuatu yang unik. Selain pemandangan alam, Blue Fire atau Api Biru merupakan salah satu daya tarik di sana.

Kawah Ijen merupakan satu dari dua tempat di dunia yang memiliki api biru. Tempat lainnya ada di Islandia. Fenomena tersebut terjadi secara alami dan hanya bisa dilihat pada malam hari.

Ratusan wisatawan menikmati pemandangan dari puncak Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/6/2018). Kawah Ijen dengan kedalaman 200 meter menjadi salah satu dari dua lokasi di dunia yang memiliki fenomena api biru selain Islandia, membuat Ijen menjadi tujuan utama pendaki dari berbagai pelosok negeri hingga mancanegara.ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Ratusan wisatawan menikmati pemandangan dari puncak Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/6/2018). Kawah Ijen dengan kedalaman 200 meter menjadi salah satu dari dua lokasi di dunia yang memiliki fenomena api biru selain Islandia, membuat Ijen menjadi tujuan utama pendaki dari berbagai pelosok negeri hingga mancanegara.
Api biru merupakan hasil reaksi dari gas bumi yang bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu. Warna biru api berasal dari tingginya suhu di kawah tersebut.

Untuk melihatnya, wisatawan perlu mendaki Gunung Ijen yang memiliki ketinggian sekitar 2.443 meter dari permukaan laut (mdpl).

Persiapan melihat Blue Fire

Sebelum berangkat, pastikan seluruh perlengkapan mendaki berada dalam kondisi prima. Stamina pun harus tetap terjaga agar kamu tidak mudah lelah.

Salah satu barang yang wajib dibawa adalah masker guna memfilter bau belerang yang sangat kuat, serta debu yang bertebaran.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tengah melakukan uji coba di Kawah Ijen dengan memberlakukan standar protokol kesehatan Covid-19.

Jika sudah dibuka secara resmi, kamu harus memenuhi seluruh protokol kesehatan yang berlaku agar bisa mendaki dengan aman dan sehat.

Sesampainya di Pos Paltuding, kamu bisa cek kembali apakah seluruh perlengkapan mendaki sudah lengkap. Mulai dari makanan, sarung tangan, hingga baterai.

Jika ada yang tertinggal, kamu tidak perlu khawatir karena di sana banyak pedagang yang menyediakan perlengkapan mendaki.

Berburu Blue Fire di Kawah Ijen

Kawah Ijen hanya bisa dilihat pada malam hari. Kamu bisa mulai pendakian pukul 01:00 WIB. Jika kondisi sedang sehat, waktu tempuh yang diperlukan hanya sekitar 2 jam.

Kendati tidak perlu buru-buru, namun ada baiknya jangan mendaki terlalu lama. Api biru akan semakin mengecil menjelang pukul 05:00 WIB.

Namun, api biru akan terlihat lebih besar pada musim kemarau sekitar bulan Juli - September. Pastikan jadwalmu kosong pada bulan-bulan tersebut, ya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com