Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelancong Bisnis Diprediksi Bakal Memulai Pergerakan Pariwisata

Kompas.com - 19/06/2020, 11:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) menyebabkan lebih dari 1.000 hotel dan 8.000 restoran di Indonesia tutup.

COO Artotel Group, Eduard Rudolf Pangkerego, mengatakan pelancong bisnis diprediksi yang akan memulai pergerakan terlebih dahulu.

Sementara itu, pelancong leisure baru akan memulai perjalanan setelah pelancong bisnis bergerak. Namun, ungkap Eduard, peran pemerintah diperlukan untuk meningkatkan rasa percaya masyarakat.

Baca juga: Sulitnya Yakinkan Turis untuk Kembali Menginap di Hotel

“Rasa percaya harus diinspirasi oleh pihak pemerintah. Ini impact yang kita harap. Kalau dunia bisnis berjalan, yang lain akan mengikuti,” pungkas Eduard dalam peluncuran virtual tiket CLEAN Tiket.com, Rabu (17/6/2020).

Sementara itu, Ketua PHRI Haryadi Sukamdani dalam kesempatan yang sama, menuturkan agar masyarakat memiliki rasa percaya diri untuk kembali memulai pergerakan seperti normal, Haryadi mengatakan bahwa pemerintah memiliki peran akan hal tersebut.

“Kita bicara hotel, tiket pesawat. Kalau pemerintah sudah lakukan spending dengan mereka menggunakan hotel untuk kegiatan, itu akan sangat menolong,” tutur Haryadi.

Pekerja menggunakan masker, face shield dan sarung tangan saat merapikan kamar Hotel Santika Depok, Selasa (9/6/2020). Sebanyak kurang lebih 80 unit hotel jaringan Santika Indonesia Hotels dan Resorts mulai dibuka sejak 4 Juni 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan kenormalan baru untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menggunakan masker, face shield dan sarung tangan saat merapikan kamar Hotel Santika Depok, Selasa (9/6/2020). Sebanyak kurang lebih 80 unit hotel jaringan Santika Indonesia Hotels dan Resorts mulai dibuka sejak 4 Juni 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan kenormalan baru untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Hariyadi mengakui saat ini mulai ada pergerakan masyarakat.

“Saat pelonggaran, tren langsung naik. Cukup lega,” kata Haryadi dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, masyarakat sudah mulai beraktivitas seperti semula karena sudah mulai adanya protokol kesehatan yang diterapkan.

Haryadi mencontohkan, pengunjung di beberapa restoran, mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk.

Jika restoran sedang membereskan meja sesuai dengan aturan jaga jarak, pengunjung menunggu mengikuti aturan jaga jarak.

“Dari pelayanan, sudah pasti tidak ada masalah. Kita lihat, tren selama satu minggu lebih ini, rasanya pengunjung akan cepat balik,” kata Haryadi.

Sementara itu VP of Accomodation Tiket.com, Cisyelya Bunyamin, menuturkan bahwa hotel banyak bergantung pada mobilitas masyarakat.

Guna membantu mengembalikan rasa percaya masyarakat untuk bergerak dan melakukan pemesanan di hotel, pihaknya meluncurkan label kebersihan tiket CLEAN.

Baca juga: Tiket.com Luncurkan Label Tiket CLEAN, Ada Diskon Sampai 30 Persen

“Kita coba mendatangkan sesuatu untuk menanggapi konsumen. Kita juga akan bikin banyak promosi untuk bikin industri tetap bergerak,” tutur Cisyelya.

Sebelumnya, berdasarkan data PHRI pada April 2020, sebanyak 1.174 hotel di 31 Provinsi Indonesia terpaksa menutup operasional hotel akibat virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com