Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Incar Wisatawan Domestik Lewat Staycation dan IndonesiaAja

Kompas.com - 21/06/2020, 13:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri pariwisata dunia dilemahkan oleh pandemi virus corona (Covid-19) yang menghentikan pergerakan wisatawan internasional.

Salah satu cara untuk membangkitkan kembali industri pariwisata adalah dengan bertumpu pada pariwisata domestik.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya, menuturkan, pihaknya tengah berupaya menarik minat masyarakat untuk melakukan pariwisata domestik melalui beberapa program.

Baca juga: Bagaimana Tren Staycation Selama Era New Normal?

“Program seperti diskon bagi restoran atau shopping. Ini lebih pada staycation. Atau pengalaman di hotel,” kata Nia dalam webinar berjudul “REset REstart REcover Tourism: Regional Tourism Collaborative Opportunities post-Covid-19 for Malaysia and Indonesia”, Jumat (19/6/2020).

“Di Jakarta, sebagian besar (hotel) selama akhir pekan, harganya sangat rendah. Ini adalah program yang kami anjurkan dilakukan masyarakat. Staycation di kota mereka,” imbuhnya.

Menurutnya, jika masyarakat sudah kembali memiliki rasa percaya diri, mereka akan mulai melakukan road trip, bahkan perjalanan lintas provinsi.

Ilustrasi staycation.SHUTTERSTOCK Ilustrasi staycation.

Namun, Nia mengakui bahwa pergerakan pariwisata domestik berjalan secara bertahap lantaran masyarakat masih takut untuk bepergian.

Salah satu program Indonesia untuk mempromosikan pariwisata domestik adalah #diRumahAja, juga dikenal sebagai In City Activation.

Baca juga: Paket In City Activation, Upaya Dorong Pariwisata Domestik

“Sembari kita masih di Indonesia dan menunggu perbatasan negara dibuka kembali, #IndonesiaAja adalah payung besarnya. Bagi setiap kota, mereka bisa membuat tagar sendiri. Misalnya #diJakartaAja,” ujar Nia.

Hal-hal seperti itu, menurut Nia, adalah langkah Kemenparekraf membantu industri pariwisata. Sementara untuk langkah lebih lanjut, semua bergantung pada kondisi virus corona di Indonesia.

“Kami harus menyesuaikan dengan situasi. Tentunya dengan menempatkan masyarakat menjadi nomor satu,” tutur Nia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com