JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady mengatakan konsultasi publik telah selesai dilakukan dan menemukan beberapa kesepakatan, salah satunya jalur pendakian yang kini bisa sampai puncak.
"Hasil dari konsultasi publik kemarin (24/6/2020), kami menemukan kesepakatan, Alhamdulillah, kalau Rinjani sudah buka, pendakiannya bisa sampai summit, dan bisa sampai Danau Segara Anak," kata Dedy dalam webinar Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) bertajuk "Mendaki Gunung Aman dan Sehat di Masa Pandemi" Kamis (25/6/2020).
Baca juga: 29 Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Boleh Buka Kembali
Selain itu, pihak BTNGR juga akan memperbarui sistem booking online pendakian Rinjani yaitu eRinjani agar lebih bersahabat dengan pendaki atau pengunjung.
Namun, ia menekankan, pembukaan Rinjani akan terlaksana jika semua proses persiapan telah dilalui.
Tak hanya itu, pada sistem eRinjani juga akan dimasukkan asuransi pendakian baik pendaki maupun porter atau pemandu.
Sebelumnya Dedy mengatakan, aktivitas wisata alam di Gunung Rinjani baik pendakian maupun non pendakian, diharapkan dapat kembali berjalan sekitar bulan Juli.
"Saya berharap ketika Juli nanti kami berkirim surat yang mana diverifikasi di Jakarta. Karena kan sesuai aturan di konferensi pers Gugus Tugas Covid-19, apa yang telah kami jalankan soal persiapan, itu akan dilaporkan juga ke tim Satgas Covid-19 pusat. Kalau sudah dapat izinnya, buka lah kita," kata Dedy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/6/2020).
Lebih lanjut, ia menerangkan, Gunung Rinjani juga akan dibuka secara bertahap mulai dari pembatasan kapasitas kunjungan dan adanya reservasi online.
Terkait kapan Gunung Rinjani akan dibuka kembali, ia belum dapat memastikan. Namun, ia mengatakan semua itu akan menunggu proses atau tahapan panjang persiapan mulai dari daerah hingga Gugus Tugas Covid-19.
"Ini pendakian jadi tidak main-main, kalau ada kecelakaan terutama soal tenaga kesehatan bagaimana nanti. Jadi kita pastikan dulu semua itu agar disiapkan," tambahnya.
Sosialisasi dan edukasi ini akan diadakan secara offline dan online.
Kemudian, akan juga diadakan simulasi SOP pelayanan pengunjung. Kendati demikian, ia tak begitu menjelaskan secara detail akan berjalan seperti apa baik sosialisasi, edukasi maupun simulasi nantinya.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo dalam konferensi pers virtual, Senin (22/6/2020) mengumumkan, kawasan-kawasan pariwisata alam yang direncanakan dibuka secara bertahap.
Baca juga: Pemerintah Umumkan Kawasan Pariwisata Alam Indonesia Dibuka Bertahap
Pembukaan ini untuk memulai aktivitas berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat risiko covid paling ringan. Salah satu kawasan pariwisata alam tersebut adalah taman nasional.
Selain itu, lanjut Doni, kawasan pariwisata alam yang diizinkan untuk dibuka adalah kawasan pariwisata alam yang berada di kabupaten dan kota dalam zona hijau atau zona kuning.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menuturkan, sebanyak 29 taman nasional (TN) dan taman wisata alam (TWA) diizinkan untuk dibuka kembali secara bertahap.
“Sudah dapat dibuka dari proyeksi waktu saat ini sampai kira-kira pertengahan Juli 2020,” kata Siti dalam konferensi pers virtual, Senin (22/6/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.