Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ciremai Dibuka Hanya untuk Trekking, Apa Bedanya dengan Pendakian?

Kompas.com - 27/06/2020, 18:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa kawasan wisata alam seperti Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA), dan Suaka Margasatwa (SM) telah kembali dibuka untuk kunjungan umum secara bertahap.

Salah satu TN yang telah dibuka adalah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat yang resmi buka kembali pada Jumat (26/6/2020) untuk Kabupaten Kuningan.

Kepala Balai TNGC Kuswandono mengatakan, pihaknya membuka kunjungan umum hanya untuk kegiatan trekking dan penyediaan makanan serta minuman, pada tahap pertama.

"Jadi kami buka hanya untuk trekking, bukan pendakian di tahap pertama ini. Jadi pendakian tidak diizinkan untuk sementara waktu," kata Kuswandono, dalam webinar Federasi Mountaineering Indonesia (FMI), bertajuk "Mendaki Gunung Aman dan Sehat di Masa Pandemi" Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Ini Daftar 29 Kawasan Pariwisata Alam yang Siap Dibuka

Lantas, apa perbedaan trekking dan pendakian gunung?

Kuswandono menjelaskan, kegiatan pendakian merupakan kegiatan wisata alam dengan berjalan kaki hingga sampai ke puncak gunung.

Sementara itu, kegiatan trekking tidak sampai ke puncak gunung, meskipun jalur yang digunakan adalah jalur pendakian.

"Jadi kalau di Gunung Ciremai itu kan pendakiannya normal dua hari satu malam, otomatis ada waktu menginap. Nah, ini tak diperbolehkan, maka dibuat trekking saja atau trip satu hari tanpa menginap," jelasnya.

Kuota pengunjung dan batas jalur

Ia kemudian mengungkapkan, pihaknya sudah membuat kuota kapasitas pengunjung trekking dan penetapan batas jalur.

Sebagai contoh, kata dia, di Kabupaten Kuningan yaitu jalur Palutungan, trekking hanya bisa sampai Cigowong. Kemudian untuk trekking di jalur pendakian Linggajati hanya dapat sampai di Pamerangan.

"Untuk jalur pendakian Linggasana, trekking-nya hanya sampai Ki Jamuju. Lalu untuk Majalengka, jalur pendakian Apuy, trekking-nya hanya sampai Tegal Masawa," terangnya.

Selain itu, daya tampung atau kuota pengunjung juga dibatasi untuk jalur trekking Cigowong yaitu 60 orang, Pamerangan 28 orang, Ki Jamuju 26 orang, dan Tegal Masawa 55 orang.

Ia juga menjelaskan, pada tahap pembukaan pertama untuk trekking maksimal rombongannya hanya empat orang.

Pendaki di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Terkait registrasi, pengunjung trekking dapat melakukan secara offline di basecamp. Adapun waktu operasionalnya akan dilayani loket mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com