Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pacu Jawi? Balapan Sapi Khas Minang yang Dijajal Gordon Ramsay

Kompas.com - 01/07/2020, 10:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi dan budaya Minangkabau, Sumatera Barat, begitu beragam dan mampu menjadi daya tarik wisata baik nusantara maupun mancanegara.

Salah satu budaya dan tradisi di Tanah Minang yaitu Pacu Jawi.

Bahkan, Chef kenamaan dunia, Gordon Ramsay sempat menjajal tradisi balap sapi jantan tradisional Sumatera Barat ini.

Hal itu terlihat dalam tayangan National Geographic Channel berjudul Gordon Ramsay: Uncharted yang tayang Senin (29/6/2020).

Baca juga: Perjalanan Gordon Ramsay Bikin Rendang, Blusukan ke Pasar sampai Masak Bareng William Wongso

Gordon ditemani oleh Ade Putri, food writer Indonesia ke acara Pacu Jawi tersebut. Oleh Ade, Gordon ditantang untuk menjajal Pacu Jawi agar bisa mendapatkan daging sapi terbaik yang dicari.

Setelah mencoba jatuh berkali-kali, ia pun akhirnya berhasil melakukan Pacu Jawi sejauh beberapa meter.

"Kau seperti dihentakkan dengan keras, lalu dilempar. Kalau tidak berpegangan sekuat tenaga, tamat riwayatmu," kata Gordon.

Bahkan ia hingga mengetahui rahasia untuk menjajal Pacu Jawi. Menurutnya, rahasianya adalah harus mencondongkan badan ke depan dengan pas.

"Kepalamu di antara bagian belakang kedua sapi. Tunduk kepala, genggam pegangannya, dan tutup mata. Rasakan saja," lanjutnya sembari tertawa.

Seorang joki menggigit ekor sapi (jawi) ketika mengendalikannya saat mengikuti kegiatan olahraga tradisional Pacu Jawi di Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (17/3/2018). Pacu Jawi merupakan permainan olahraga tradisional yang diadakan usai panen padi dan telah menjadi atraksi wisata untuk menarik wisatawan asing dan wisatawan lokal.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Seorang joki menggigit ekor sapi (jawi) ketika mengendalikannya saat mengikuti kegiatan olahraga tradisional Pacu Jawi di Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (17/3/2018). Pacu Jawi merupakan permainan olahraga tradisional yang diadakan usai panen padi dan telah menjadi atraksi wisata untuk menarik wisatawan asing dan wisatawan lokal.

Asal Muasal Pacu Jawi

Diberitakan Kompas.com, 15 April 2013, berjudul "Pacu Jawi, Balapan Sapi Khas Minangkabau" Pacu Jawi sebenarnya sudah ada sejak dahulu yang kini menjadi ajang para fotografer untuk berburu foto terbaik, dan bahkan menjadi agenda wajib fotografer.

Baca juga: Mengenal Budaya Balapan Sapi di Nusantara...

Pacu Jawi dikenal juga dengan sebutan Pacu Sapi. Pada mulanya, Pacu Jawi ini diselenggarakan oleh para petani dan masyarakat sekitar Tanah Datar untuk mengisi waktu setelah masa panen.

Ajang balapan sapi ini awalnya murni untuk hiburan bagi para petani usai masa panen. Hal itu lah yang membuat Pacu Jawi menarik, dan selalu terkesan meriah.

Pacu Jawi juga dikenal sebagai perayaan Thanksgiving-nya Tanah Minang, Sumatera Barat. Hal ini karena diadakan sebagai rasa ucapan syukur atas masa panen.

Pacu Jawi biasanya juga diadakan tiga kali dalam setahun di Tanah Datar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com