Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Nekat Naik Gunung, Ini 4 Panduan jika Lama Tidak Mendaki

Kompas.com - 08/07/2020, 08:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis mengatakan pentingnya manajemen perjalanan dan kesiapan para pendaki sebelum mendaki gunung.

Ia menilai hal ini usai melihat beberapa kejadian atau kecelakaan yang dialami para pendaki setelah wisata gunung kembali buka.

"Dari sini bisa ditarik kesimpulan pentingnya manajemen perjalanan dan kesiapan para pendaki sebelum mendaki gunung," kata Rahman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Mengenal Hipotermia, Penyakit yang Kerap Menyerang Pendaki Gunung...

Ia pun memaparkan ada beberapa kejadian atau kecelakaan saat mendaki gunung ketika wisata gunung baru saja dibuka kembali.

Menurut catatannya, di Gunung Cikuray terdapat satu orang mengalami hipotermia dengan keadaan selamat.

Baru-baru ini, kejadian pendaki menghilang di Gunung Guntur dan ditemukan selamat.

Sebelumnya pada Senin (6/7/2020), pendaki Gunung Lawu ditemukan meninggal dunia dan diduga mengalami hipotermia.

"Turut berduka cita atas musibah di Lawu dan beberapa gunung lainnya," ujarnya.

Rahman menyampaikan beberapa panduan pendakian pada masa new normal seperti saat ini. Apalagi banyak pendaki sudah lama tidak mendaki akibat gunung-gunung tutup pada masa pembatasan sosial.

ilustrasi pendaki berjalan ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah ilustrasi pendaki berjalan

1. Persiapan sebelum pendakian

Melihat kejadian ini, ia mengingatkan agar para pendaki menyiapkan segala sesuatu sebelum mendaki gunung mulai dari memahami kondisi alam atau gunung hingga kesiapan adaptasi.

Menurut Rahman, hal pertama yang harus disiapkan dalam manajemen perjalanan adalah pemahaman kondisi alam atau gunung.

"Pahami kondisi alam atau gunung, mulai jalur pendakiannya, cuaca seperti apa, suhu dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Waspada! 4 Ancaman Pendaki Gunung saat Musim Kemarau

Ia juga mengatakan, saat ini sudah memasuki tengah tahun yang berarti awal musim kemarau. Pada masa ini, kata dia, cuaca di gunung cenderung cerah namun suhu lebih rendah atau dingin.

Lanjutnya, hal yang harus diperhatikan lainnya, pendaki harus ingat bahwa dirinya sudah lama tidak mendaki akibat pandemi Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com