Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Tempat Wisata Mulai Buka, Korea Belum Terima Turis Asing

Kompas.com - 18/07/2020, 17:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum pandemi Covid-19, jumlah wisatawan ke Korea Selatan setiap tahun selalu bertambah termasuk wisatawan dari Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Marketing Manager Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta, Dwita Rizki N dalam online gathering KTO Jakarta bersama media, Jumat (17/7/2020).

Baca juga: KTO Jakarta Rilis Buku Panduan Wisata Korea untuk Turis Indonesia

Dwita menuturkan, sebelum pandemi jumlah wisatawan dari Indonesia naik terus setiap tahunnya, rata-rata sekitar 10 persen.

"Namun sejak pandemi ini karena kan masing-masing negara memperketat border-nya. Jadi memang orang Indonesia yang ke sana hanya untuk kerja dan sekolah, itu masih dibuka visa untuk mereka," kata Dwita.

Korea Selatan, ungkap Dwita, masih menutup perbatasan untuk wisatawan asing. Hal ini berarti kunjungan wisatawan asing belum bisa dilakukan. Korea Selatan hanya menerima pelancong bisnis dan keperluan studi.

"Sudah dibuka beberapa, cuma kalau untuk wisatawan dari luar itu kan bicara soal imigrasinya juga. Kalau misalnya imigrasi terbuka untuk wisatawan asing sampai sekarang belum bisa, karena Korea juga masih berusaha lagi berusaha menekan kasus Covid-19 hingga angkanya 0 dan mereka juga mengantisipasi gimana kalau ada second wave," tambahnya.

Seperti diketahui, sebelumnya para pejabat Kementerian Kesehatan di Korea Selatan meyakini, Negeri Ginseng ini sedang memasuki gelombang kedua Covid-19, usai kurva sempat melandai.

Baca juga: Kurva Sempat Melandai, Korsel Kini Masuki Gelombang 2 Virus Corona

Diberitakan Kompas.com pada 22 Juni 2020, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) Jung Eun-kyeong mengatakan, gelombang pertama virus corona berlangsung hingga April.

Kemudian memasuki Mei, banyak ditemukan klaster-klaster baru Covid-19, salah satunya di kelab malam Seoul.

Tempat wisata buka

Dwita mengatakan hanya tempat wisata milik swasta yang sudah buka, sedangkan milik pemerintah masih tutup.

Baca juga: TravelCast, Podcast Baru dari Kompas Travel Membahas Wisata Belanja di Korea Selatan

"Kalau di Korea itu kan kepemilikan tempat wisatanya ada dua, milik swasta dan negara. Nah kalau swasta itu rata-rata sudah buka, cuma yang punya negara kayak museumnya itu masih beberapa tutup," ujarnya.

Sementara itu, Media and Tourism Information Manager KTO, Irma Maulida mengatakan, pada Agustus nanti KTO Jakarta akan lebih banyak meluncurkan program-program online seperti online activation dan campaign online.

Hal ini untuk tetap menjaga awareness wisatawan Indonesia terhadap pariwisata Korea Selatan.

Myeong-dong, salah satu kawasan utama wisata belanja di Seoul, Korea Selatan. Gambar diambil pada 24 April 2019. SHUTTERSTOCK/KIKUJUNGBOY Myeong-dong, salah satu kawasan utama wisata belanja di Seoul, Korea Selatan. Gambar diambil pada 24 April 2019.

"Kami juga rencana akan bikin komik strip berseri dengan berlatarkan Korea Selatan," ucap Irma.

KTO juga akan mengadakan online Business to Customer (B2C) melalui sarana Live Instagram. Rencananya, kata dia, acara ini akan menghadirkan beberapa influencer untuk menceritakan pengalaman mereka saat di Korea Selatan.

"Intinya saat ini kita sedang me-maintain saja eksistensi kita, supaya teman-teman Indonesia makin kangen. Jadi kalau kita sudah buka border dan semua sudah safe, kita tinggal ke sana," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com