KOMPAS.com – Gedung Sate merupakan salah satu gedung ikonik di Jawa Barat yang tahun ini berusia 100 tahun.
Dikenal sebagai kantor untuk gubernur Jawa Barat--bangunan tersebut juga memiliki bagian yang didedikasikan untuk museum.
Museum terletak di lantai dasar gedung meski sebelumnya berada di lantai empat. Museum pun memiliki beberapa teknologi canggih guna membuat wisatawan semakin tertarik ke sana.
“Saat ini, Gedung Sate semakin canggih dengan kemajuan teknologi, beragam dokumentasi tentang sejarahnya pun dapat dilihat di Museum Gedung Sate yang dibuka sejak akhir 2017,” seperti tertera dalam unggahan Twitter @humasjabar, Senin (27/7/2020).
Baca juga: Sejarah Gedung Sate yang Kini Berusia 100 Tahun
Lantas, ada apa saja di Museum Gedung Sate yang harus dilihat wisatawan saat berkunjung ke sana?
1. Media interaktif
Media Interaktif terletak tidak jauh dari loket pembelian tiket. Saat memasuki pintu menuju ruang pameran, kamu bisa langsung mengarah ke kanan.
Di sana, kamu akan melihat sebuah layar besar. Melalui layar tersebut, kamu bisa melihat interaksi yang ditawarkan dengan menyentuhnya.
Saat menyentuh layar, kamu bisa menggerakkan berbagai tipe pilar atau atap yang membentuk Gedung Sate. Namun, instalasi hanya dapat digunakan untuk beberapa hal terbatas.
Salah satunya adalah memilih kategori bangunan Gedung Sate, dan menggeser gambar ke kanan atau ke kiri. Wisatawan masih belum bisa memperbesar gambar.
Informasi yang disajikan juga terbatas dan tidak merinci. Namun kamu tidak perlu khawatir, seluruh informasi yang dibutuhkan tertera di dinding informasi ruangan. Ada juga pemandu yang siap membantu.
Media Interaktif menyajikan gambar 3D Scan Gedung Sate dan blueprint resmi gedung tersebut. Wisatawan bisa melihat blueprint yang digambar dengan tangan pada zaman Belanda dulu.
Guna menggunakan Media Interaktif secara efektif, wisatawan harus menggunakan lima jari agar layar sentuh bergerak dan menampilkan informasi yang dibutuhkan.
Baca juga: 5 Tempat Makan Legendaris di Sekitar Gedung Sate Bandung