Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyik, Bakauheni Bakal Jadi Tempat Wisata Baru di Lampung

Kompas.com - 27/07/2020, 19:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kawasan pariwisata terintegrasi Bakauheni, Lampung direncanakan bakal menjadi tempat wisata baru di tepi laut yang akan menarik minat wisatawan.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio melalui keterangan pers yang Kompas.com terima, Senin (27/7/2020).

Nantinya, kawasan pariwisata tersebut akan memiliki konsep Bakauheni Harbour City. Area tersebut akan terletak sebelum gerbang masuk jalan tol Bakauheni Selatan.

“Ini diharapkan bisa menjadi destinasi tepi laut yang penuh dengan semangat dan energi baru yang berdampak positif dari berbagai aspek bagi masyarakat Indonesia,” kata Wishnutama saat sedang meninjau perencanaan pembangunan di Bakauheni, Lampung, Provinsi Lampung, Sabtu (25/7/2020).

 

Kunjungan tersebut juga dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, dan Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi.

Wishnutama menilai, Bakauheni memiliki potensi yang sangat besar dan penting untuk segera dikembangkan.

Tidak hanya sebagai tempat wisata, juga tempat menyerap tenaga kerja guna memberi dampak positif bagi masyarakat.

Pembangunan kawasan akan dilakukan bersama ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) (ITDC), Hutama Karya, dan Pemerintah Provinsi Lampung.

"Ada tempat yang bagus seperti ini, dekat dari Jakarta. Kita bisa kembangkan dengan lebih baik dari destinasi yang ada di luar negeri karena kita memiliki sumber daya alam dan budaya yang tinggi sehingga bisa menjadi keunikan tersendiri," ujar Wishnutama.

Baca juga: Krui, Destinasi Wisata Jagoan Lampung dengan Segudang Potensi

Dia mendorong agar pengembangan kawasan bisa dilakukan secara bertahap. Terlebih ke depan Pemerintah akan mendorong pergerakan wisatawan nusantara dalam masa adaptasi kebiasaan baru.

"Pengembangannya tidak perlu menunggu sampai 2024, kita bisa mulai dulu dari apa yang kita bisa lakukan secara cepat," kata Wishnutama.

Kita bisa tarik investasi hotel dulu ke sini, lalu kita promosikan dengan baik sehingga akhirnya bisa menarik investasi lain dengan cepat," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com