Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Belitung Raih UNESCO Global Geopark, Upaya Kembangkan Pariwisata

Kompas.com - 27/07/2020, 20:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung masih berharap kawasan geosite setempat masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG). Meskipun pada pemilihan tahun ini, Belitung harus mengakui keunggulan Kaldera Toba sebagai peraih UGG 2020.

Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie mengatakan, Belitung saat ini akan menunggu sidang berikutnya, November 2020 mendatang.

Baca juga: Pemerintah Dukung Geopark Belitung Bisa Berstatus UNESCO Global Geopark

"Belitung sedang menunggu sidang UNESCO supaya kita bisa meraih predikat UNESCO Global Geopark di bulan November yang akan datang," kata Isyak dalam acara webinar Indonesia Inbound Tour Operators Association (IINTOA) dan travel agent marketplace, TravelBiz, "Kesiapan Belitung sebagai Destinasi Wisata Paska Covid-19" Jumat (24/7/2020).

Menurutnya, apabila Belitung mendapat predikat tersebut maka akan berpengaruh pada pariwisata Belitung paska pandemi Covid-19.

Geopark Belitong - Geosite Juru Sebrang.https://belitonggeopark.net/ Geopark Belitong - Geosite Juru Sebrang.

Ia menerangkan, Global Geopark di Belitung merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan pariwisata Belitung.

Baca juga: Geopark Pulau Belitung, 7 Keindahan Geosite yang Layak Dikunjungi

"Selain itu jika kita terpilih meraih predikat tersebut, artinya kita sudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan pandemi sebenarnya. Di saat pandemi ini orang akan memilih daerah yang lebih asri," jelasnya.

Isyak yakin betul jika geosite Belitung memiliki kriteria-kriteria tempat wisata yang cocok di masa pandemi.

Jelasnya, geosite Belitung tak hanya menawarkan keindahan alam yang masih alami, melainkan juga udara yang sejuk, segar, indah dan nyaman bagi wisatawan.

"Geosite kami ini memang betul-betul masih asli, kemudian lebih gampang untuk mengatur jarak-jarak, tumpukan-tumpukannya lebih gampang diatur," tambahnya.

Geopark Belitong - Geosite Kuale Granite Mangrove Forest.https://belitonggeopark.net/ Geopark Belitong - Geosite Kuale Granite Mangrove Forest.

Hal senada juga diungkapkan pelaku pariwisata Belitung sekaligus pemilik agen perjalanan Bella Wisata Travel, Sansan Arya Lukman.

Menurutnya, para pelaku pariwisata di Belitung saat ini tengah berharap geosite Belitung mendapat predikat UGG tersebut untuk meraih perhatian wisatawan.

Baca juga: Belitung Masih Ada Harapan Raih UNESCO Global Geopark

"Ini akan menjadi destinasi edukasi dan penelitian. Kalau kita sekarang masih menitikberatkan pada leisure, mungkin setelah Covid-19 ini akan lebih menguatkan pada kualitas," ujar Sansan dalam kesempatan yang sama.

Meski kalah dari Kaldera Toba dalam predikat UGG 2020, Belitung masih merasa bersyukur. Terlebih di masa pandemi menurutnya membuat daerahnya harus berbenah untuk lebih menyiapkan diri.

Pantai Tanjung Kelayang, BelitungShutterstock Pantai Tanjung Kelayang, Belitung

"Pandemi ini menempa kami, dan menyeleksi kami untuk lebih mempersiapkan diri. Jadi dari 0 lagi gak apa. Walaupun dari satu sisi kami ada sedihnya misalnya AirAsia yang sudah terbang ke tempat kami, yang load factor-nya mencapai 70 persen tiba-tiba jadi 0 lagi, dirintis ulang," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan beberapa maskapai luar negeri lainnya yang batal terbang ke Belitung karena pandemi misalnya Jetstar dari Singapura.

Selain itu, ada direct flight dari China yang sedianya diluncurkan tahun ini akhirnya batal.

Sebelumnya, pada Februari lalu, Isyak juga telah mengatakan bahwa penerbangan langsung ini menyusul realisasi penerbangan langsung dari Kuala Lumpur yang dijalankan sejak pertengahan tahun lalu.

Baca juga: Akibat Corona, Pembukaan Penerbangan dari China ke Belitung Tertunda

Kata dia, tingginya potensi kedatangan turis mancanegara asal China dilihat dari porsi turis China yang cukup besar menggunakan penerbangan langsung dari Kuala Lumpur.

"Dua puluh persen dari Kuala Lumpur itu orang China, dari 30 ribu orang tahun lalu," jelasnya, seperti diberitakan Kompas.com, 28 Februari 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com