Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Cemara Laipori Sumba, Wisata ala Film Pendekar Tongkat Emas

Kompas.com - 30/07/2020, 17:01 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

LAIPORI, KOMPAS.com - Panorama Hutan Cemara Laipori tidak hanya terpantul dari semburat cahaya mentari yang menyelinap masuk di antara rimbunan daun cemara.

Wisata Hutan Cemara Laipori terletak di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: 6 Destinasi Wisata Di Sumba, Pesonanya Indah Tiada Tara

Di tengah hutan, terdapat telaga air bening seolah siap menjamu pengunjung. Pohon cemara berdiri tegak dengan daun yang rimbun. Rumput-rumput hijau turut menghiasi kawasan hutan.

Suasana bersih dan hening tampak dalam hutan seluas belasan hektar itu. Sesekali terdengar kicauan burung yang memecah keheningan. Pengunjung yang menyukai ketenangan sangat cocok untuk berkunjung ke sini.

Pohon-pohon cemara yang masih muda dan barisan bebatuan berwarna putih yang muncul di permukaan telaga mengundang decak kagum para pengunjung. Air telaga yang bening juga memantulkan cahaya matahari senja yang kekuning-kuningan.

Berada di Hutan Cemara Laipori, pengunjung bebas memotret dengan aneka latar yang berbeda. Pengunjung yang ingin berfoto tidak susah memilih angle yang bagus. Penampakan latarnya pasti selalu indah.

Pesona telaga di tengah kawasan wisata Hutan Cemara Laipori KOMPAS.com/IGNASIUS SARA Pesona telaga di tengah kawasan wisata Hutan Cemara Laipori

Sejauh mata memandang, ratusan pohon lontar yang berdiri tegak tampak memesona di bagian timur hutan ini.

Sekitar 300 meter ke arah utara dari hutan cemara yang hening ini terdapat pantai yang bersih. Bentangan pasir putih di pantai Laipori membuat lanskap wisata ini menjadi sempurna.

Pengunjung dapat menikmati panorama sunset di sini. Rona merah kekuning-kuningan yang terpancar saat matahari terbenam menghadirkan nuansa romantis.

“Tempat ini sungguh indah dan asri. Saya sering mengunjungi tempat ini saat akhir pekan karena di sini sangat hening. Dan saya suka ketenangan,” kata wisatawan asal Waingapu, Donatus Hadut.

Panorama sunset di Pantai Laipori, Jumat (17/7/2020). KOMPAS.com/IGNASIUS SARA Panorama sunset di Pantai Laipori, Jumat (17/7/2020).

Lokasi shooting film

Sementara itu, seorang pelaku wisata di Sumba Timur, Fidelis Tasman Amat menuturkan, Hutan Cemara Laipori pernah dijadikan salah satu lokasi shooting film laga Pendekar Tongkat Emas (2014). Film ini disutradarai oleh Ifa Isfansyah dan diproduseri Mira Lesmana.

Lokasi ini berada sekitar 28 kilometer arah timur dari kota Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur.

Barisan bebatuan berwarna putih muncul di permukaan telaga. Hal ini mengundang rasa kagum para pengunjung.  KOMPAS.com/IGNASIUS SARA Barisan bebatuan berwarna putih muncul di permukaan telaga. Hal ini mengundang rasa kagum para pengunjung.

Pengunjung dapat menyusuri jalan negara dengan lama perjalanan kurang lebih 20-23 menit baik dengan kendaraan bermotor maupun roda empat.

Baca juga: Mulai Bosan? Yuk Ngabuburit Virtual ke 5 Tempat Wisata di Sumba

Sampai di kampung Laipori, perjalanan dilanjutkan dengan berbelok ke arah utara dari jalur utama. Sekitar 3 kilometer, pengunjung tiba di lokasi wisata Hutan Cemara.

Sepanjang jalan masuk ke dalam kawasan wisata Hutan Cemara Laipori, para pengunjung dapat menyaksikan ratusan ternak domba di padang di pinggir jalan. Selain itu, ada juga puluhan ternak kambing dan sapi yang sedang mencari makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com