Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei, Milenial Berani Ambil Risiko Berlibur di Tengah Pandemi

Kompas.com - 31/07/2020, 22:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Generasi Y, dikenal sebagai millennial, lebih berani berlibur pada masa new normal dibandingkan generasi di atas maupun di bawahnya.

Hal ini berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh Bloom Consulting, sebuah perusahaan yang kerap melakukan penelitian terkait pariwisata, terhadap sekitar 4.000 wisatawan dari Amerika, Eropa, dan Asia.

Survei tersebut dilakukan secara lintas generasi mulai dari Generasi X atau kelahiran sekitar tahun 1965-1980, Millennial atau kelahiran sekitar tahun 1981-1996, dan Generasi Z atau kelahiran sekitar tahun 1997–2010-an.

Baca juga: Tren Traveling, Slow Travel di Negara Sendiri

“Hasil yang mengejutkan adalah milenial lebih bersedia untuk berlibur. Mereka dapat dikatakan sebagai pengambil risiko,” kata Strategy Director of Bloom Consulting, Gonzalo Vilar.

Hal ini diungkapkan oleh Vilar dalam sesi webinar bertajuk “Planet Tourism Indonesia 2020”, Rabu (29/7/2020).

Dalam survei yang dilakukan pada April 2020, Bloom Consulting menanyakan tiga skenario terkait kondisi pandemi Covid-19.

ILUSTRASI - PelancongDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf ILUSTRASI - Pelancong

Skenario pertama adalah saat virus sudah terkontrol dan tetap menjadi bagian dari kehidupan manusia, namun wisatawan bisa bepergian walaupun terdapat beberapa batasan.

Sementara skenario kedua adalah saat virus sudah hampir hilang dan metode penyembuhan sudah didapatkan. Skenario ketiga, virus sudah benar-benar hilang dan kehidupan kembali normal.

“Skenario ketiga, sebanyak 85 persen responden dari berbagai generasi akan bepergian. Skenario kedua, generasi Z lebih menahan diri. Millennial lebih bersedia untuk berlibur,” ungkap Vilar.

Baca juga: Survei: Mayoritas Orang Indonesia Bakal Traveling Saat New Normal Berlaku

Hal tersebut, tutur Vilar, merupakan sesuatu yang mengejutkan. Sebab, generasi muda dianggap lebih berani dalam mengambil risiko dibandingkan generasi yang lebih tua.

Namun, survei tersebut menunjukkan bahwa generasi muda dan generasi tua lebih menahan diri untuk bepergian selama new normal ketimbang milenial.

“Mungkin risiko kesehatan berbeda pada setiap generasi. Generasi muda menganggap ini sebagai langkah untuk mundur,” tutur Vilar.

Alasan berlibur

Dalam survei tersebut juga terungkap bahwa keuangan bukanlah alasan utama dalam pembuatan keputusan akan berlibur selama new normal atau tidak.

“Ketakutan adalah alasan utama. Tingkat ketakutan dalam generasi muda sama besarnya dengan generasi tua,” ujar Vilar.

“Para anak muda merasa bahwa bepergian saat ini belum aman. Sementara milenial tidak terlalu berpikir seperti itu,” imbuhnya.

Berdasarkan data yang dipaparkan Vilar, sebanyak 64 persen dari responden lintas generasi merasa tidak aman untuk bepergian selama new normal.

Sementara 15 persen beralasan tidak bepergian karena tidak punya uang, 9 persen tidak berencana untuk bepergian, 6 persen belum memiliki keputusan, 5 persen tidak punya jatah cuti, dan 1 persen memiliki alasan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com