Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Tantangan Hotel dalam Terapkan Protokol Kesehatan?

Kompas.com - 18/08/2020, 10:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak beroperasi kembali, beberapa hotel di Indonesia sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Selain protokol kesehatan yang disusun oleh manajemen masing-masing hotel, juga yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Meski protokol kesehatan sudah tersedia secara rinci, ternyata dalam menerapkan terdapat beberapa tantangan, salah satunya datang dari para tamu.

“Tantangan paling berat itu orang sudah pesan, kemudian saat datang dan diperiksa suhu tubuhnya tinggi di atas standar. Tamu pasti sekarang menolak,” kata Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran.

Baca juga: 8 Tips Menginap Bersama Anak di Hotel

Pernyataan itu ia sampaikan dalam seminar online bertajuk Lebih Jauh Tentang Kampanye Indonesia Care & Panduan Protokol Kesehatan untuk Hotel, Jumat (14/8/2020).

Maulana mengatakan, tantangan itu sama ketika bandara-bandara mulai menerapkan peraturan agar para penumpang pesawat melepas ikat pinggang saat melalui pemeriksaan.

Ilustrasi hotel - Swiss-Belresort Dago Heritage di Bandung.dok. Tiket.com Ilustrasi hotel - Swiss-Belresort Dago Heritage di Bandung.

Menurut dia, hal yang terbilang cukup menyusahkan bagi masyarakat merupakan tantangan paling berat dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

“(Penggunaan) masker kadang suka ditolak. Mau ngomong susah, napas susah. Ada sesuatu yang mengganggu. Ini pasti terjadi pada tamu,” ujar Maulana.

Tamu susah disuruh jaga jarak

Tantangan selanjutnya adalah saat menerapkan aturan jaga jarak di hotel. Menurut Maulana, jaga jarak cukup sulit diterapkan pada tamu keluarga.

“Sering terjadi. Mereka bisa tidur sekamar, tapi duduk dipisah. Mereka tidak paham bahwa situasi di ballroom atau restoran bukan hanya satu keluarga,” tutur Maulana.

Selanjutnya, tantangan dalam menerapkan protokol kesehatan adalah pendapatan yang berkurang. Hal ini karena salah satu poin dalam panduan protokol kesehatan adalah pembatasan kapasitas tamu.

Baca juga: Protokol Kesehatan di Restoran Hotel, Pakai Barcode dan Tamu Dibatasi

Maulana mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan tantangan paling berat yang dihadapi oleh industri perhotelan, restoran, dan maskapai penerbangan.

Dia mengatakan, adanya pengurangan kapasitas membuat pendapatan menjadi turun. Hal ini dirasa cukup berat. Meski begitu, dirinya tetap positif.

“Masih banyak kerja dari rmah, sekolah dari rumah. Ini jadi harapan bagi kami untuk pasar bisa naik secara perlahan. Tapi sekali lagi, ekspos penerapan protokol kesehatan perlu dibantu,” kata Maulana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com