Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Selobonang di Jember, Ada Batu yang Berbunyi seperti Gamelan

Kompas.com - 29/08/2020, 14:02 WIB
Bagus Supriadi,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Hening, hanya suara alam yang terdengar. Ada kicau burung, bunyi jangkrik dan katak hingga bunyi derasnya air terjun.

Keheningan alam makin membumi saat ketukan batu memantulkan bunyi seperti gamelan. Bunyi nang ning nung dari ketukan batu seperti memusatkan pikiran pada titik tertentu.

Pengunjung yang datang akan terkesan. Batuan di kawasan wisata Selobonang itu mengeluarkan bunyi.

Saat batu diketuk, akan muncul berbagai jenis nada yang berbeda-beda layaknya alat musik gamelan.

Baca juga: Pantai Payangan, Pesona Bagai Khayangan di Jember Selatan

Wisata Selobonang merupakan tempat wisata baru di Kabupaten Jember yang unik karena menyajikan susunan batu yang mengeluarkan nada saat diketuk. Batu piringan tersebut sudah disusun dengan rapi. 

Ada yang menyebutnya, Wisata Geopark di Jember. Alasannya, bebatuan tersebut dinilai berbeda dengan batu lain pada umumnya.

Sampai sekarang, banyak yang masih bertanya asal-usul batu tersebut. Sejumlah mahasiswa juga melakukan penelitian.

Menuju Selobonang, Jember

Wisata Selobonang tak jauh dari kota Jember, hanya sekitar 15 kilometer dengan waktu perjalanan 36 menit.

Selobonang terletak di lereng pergunungan Hyang dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya di Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk.

Menuju Selobonang bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat. Namun, pengunjung harus parkir di bawah. Selanjutnya, perjalanan menuju lokasi dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Bila menggunakan sepeda motor, pengunjung bisa mengendarainya sampai atas atau dekat lokasi dan memarkirkannya di rumah warga.

Jika perjalanan dilakukan menggunakan angkutan umum, pengunjung bisa menggunakan jasa ojek dari terminal arjasa untuk sampai ke tempat wisata Selobonang.

Berawal dari temuan batu piring kecil

Menurut pemilik sekaligus pengelola wisata Selobonang bernama Hadi Poernomo, tempat wisata itu awalnya adalah bukit biasa dengan banyak batu piring. Setelah digali, ternyata ada banyak batu seperti itu.

"Saat itu saya mulai menata bebatuan itu agar lebih rapi. Namun saat mencoba mengetuk batu, ternyata batu tersebut mengeluarkan bunyi," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com