Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nomadic Tourism, Pilihan Berwisata Era New Normal di NTT, Apa Itu?

Kompas.com - 01/09/2020, 18:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah kembali membuka pariwisata sejak pertengahan Juni 2020.

Kehidupan pariwisata perlahan mulai bergerak kembali seiring memasuki era adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal.

Setiap karakter wisatawan yang datang ke NTT pun berbeda. Ada yang datang rombongan, ada pula yang datang naik sepeda motor pada musim liburan.

Bupati Kabupaten Nagekeo Johanes Don Bosco Do melihat kondisi di mana tidak sedikit wisatawan yang datang menggunakan sepeda motor saat liburan.

Baca juga: Labuan Bajo Tawarkan Wisata Konsep “Nomadic Tourism”, Apa Itu?

Kondisi itu, kata dia, sudah terjadi sebelum pandemi Covid-19. Oleh karena itu, alternatif wisata ke NTT bisa dilakukan dengan cara Nomadic Tourism atau berwisata dalam grup kecil dan perseorangan.

"Pengguna sepeda motor pada musim liburan juga banyak. Bisa dilihat sepeda motor di NTT itu banyak yang berplat berasal dari Jawa, seperti Jakarta. Nah, mereka menikmati lanskap NTT dengan cara Nomadic Tourism," ujar Johanes.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar Kemenparekraf bertema Tata Kelola Pariwisata Flores NTT Menuju Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Jumat (28/8/2020).

Menurut dia, berwisata dengan sepeda motor seperti itu dikategorikan sebagai wisata dalam kelompok kecil, sehingga bisa diterapkan saat pandemi yang memperhatikan pembatasan pengunjung.

Bisa membantu perekonomian masyarakat lokal terutama kaum muda

Johanes melanjutkan, cara berwisata Nomadic Tourism akan bermanfaat bagi perkembangan perekonomian masyarakat lokal.

Hal ini berdasarkan pengamatannya saat melihat karakter dari wisatawan Nomadic Tourism yang hanya membawa peralatan praktis, contohnya tenda.

Ilustrasi touring.Istimewa Ilustrasi touring.

"Sehingga masyarakat kita memperoleh apa yang mereka beli di tempat mereka mendirikan tenda. Misalnya makanan, minuman, buah, sayuran. Ini kemudian menggerakkan kaum muda kami yang melihat ini segmen pasar yang bisa masuk ke sana," ujar johanes.

Melihat sebagai sebuah market baru, anak-anak muda NTT pun lantas bergegas mencari spot-spot istimewa dan lalu mengunggahnya melalui media sosial untuk disebarluaskan.

Baca juga: Mengenal The Canopi Bintan, Perkemahan Mewah Berkonsep Nomadic Tourism

"Saya berharap tahun depan ketika sudah melewati masa pembatasan karena Covid-19, pelaku usaha yang melayani kategori nomadic tourism ini bisa menambah pilihan-pilihan wisata ke tempat-tempat dengan pemandangan bagus," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com