Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Belitung, dari Tambang ke Pariwisata

Kompas.com - 25/09/2020, 12:33 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Geopark Belitung di Kepulauan Bangka Belitung sempat dinominasikan untuk UNESCO Global Geopark (UGG) 2020, meski tidak lolos mewakili Indonesia.

Sebanyak 17 Geopark Belitung memiliki keunikan tersendiri. Mulai dari Juru Sebrang yang dulu merupakan bekas tambang timah, hingga Batu Baginda dengan hamparan hutannya yang masih asri.

Bicara tentang tambang timah, selama beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran dalam pencarian pengembangan ekonomi setempat.

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, masyarakat Belitung sudah mulai beralih dari tambang ke pariwisata. Hal ini terlihat dari salah satu tempat wisata yakni Desa Wisata Kreatif Terong.

Baca juga: 3 Alasan Pilih Wisata di Belitung, Tiket Pesawat Murah dan Lihat Bintang Laut

“Ini adalah bekas tambang timah yang dikembangkan menjadi daerah wisata. Mereka menggabungkan sayur, tambak ikan, dan seterusnya,” ujar dia.

Pernyataan itu Isyak sampaikan dalam International Forum On Spice Route 2020 bertajuk Celebrating Diversity and Intercultural Understanding Through Spice Route as One of the World’s Common Heritage, Rabu (23/9/2020).

Meski sebagian besar masyarakat Belitung kini menggeluti industri pariwisata, mereka sempat tidak yakin akan hal tersebut.

Gubernur Babel Erzaldi Rosman memastikan Pulau Belitung siap dibuka untuk wisatawan.DOK. Humas Pemprov Babel / Saktio-Iyas Zi Gubernur Babel Erzaldi Rosman memastikan Pulau Belitung siap dibuka untuk wisatawan.

“Dulunya, mereka tidak percaya bahwa pariwisata adalah jalan baru bagi ekonomi mereka. Transformasi ini cukup berhasil. Dari mereka petambang dan pengambil batu granit, jadi pelaku wisata,” imbuh Isyak.

Bahkan selama bekerja sebagai petambang dan pengambil batu granit, Isyak masyarakat tidak tahu apa itu pariwisata.

Industri pariwisata untuk generasi muda dan lingkungan

Masyarakat Belitung yang kini bekerja di bidang industri pariwisata sangat mencintai pariwisata. Hal ini didasarkan pada pertimbangan akan generasi mendatang.

Menurut Isyak, mereka menganggap bahwa industri pariwisata yang berkelanjutan dapat memberi kepastian terhadap masa depan Pulau Belitung.

Baca juga: 6 Oleh-oleh Makanan Khas Belitung

Sejumlah festival wisata pun sudah digelar di sana, salah satunya adalah Festival Rambutan Fiesta di Desa Ibul, Kecamatan Badau pada Januari 2020.

“(Festival) akhirnya bisa meningkatkan penghasilan mereka. Penghasilan petani dan masyarakat setempat jadi meningkat jauh sekali,” ujar Isyak.

Usaha menjadi anggota UGG

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com