Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum AH Nasution, Saksi Bisu Kisah Tragis G30S

Kompas.com - Diperbarui 30/09/2022, 06:17 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Museum Abdul Haris (AH) Nasution yang ada di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat menjadi saksi bisu kisah tragis G-30S.

Dulunya, museum itu adalah rumah Jenderal AH Nasution. Kisah tragis tersebut kini bisa ditelusuri di sana.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (29/09/2017), terdapat diorama penyerangan AH Nasution di kamar tidurnya, penodongan senjata kepada Ibu Nas, dan penangkapan Lettu Pierre Tendean oleh pasukan Tjakrabirawa.

Baca juga: 6 Tempat yang Menjadi Saksi Bisu Peristiwa G30S

Ada pula diorama AH Nasution yang tengah mencoba kabur dari kejaran pasukan Tjakrabirawa dengan melompati tembok.

Saat memasuki kamar tidur AH Nasution, pengunjung museum juga masih bisa melihat lubang-lubang bekas tembakan peluru.

Suasana mencekam tragedi pada malam 1 Oktober 1965 itu pun masih kian terasa.

Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani jadi korban

Ajudan Jenderal AH Nasution, Lettu Pierre Tendean menjadi salah satu korban pada malam tersebut.

Ia diculik dan dibawa ke Lubang Buaya bersama keenam perwira tinggi TNI lainnya. Mereka akhirnya dibunuh dan dimasukkan ke dalam sumur yang kini dikenal sebagai Lubang Buaya.

Baca juga: Profil 10 Pahlawan Revolusi yang Gugur pada Peristiwa G30S

Tragedi malam itu juga merenggut nyawa seorang anak berusia lima tahun bernama Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan putri bungsu Jenderal AH Nasution.

Dikisahkan beberapa peluru dari senapan pasukan Tjakrabirawa menembus punggung Ade Irma yang tengah memegangi ayahnya.

Foto Ade Irma Suryani Nasution bersama Lettu Pierre Tendean di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Foto Ade Irma Suryani Nasution bersama Lettu Pierre Tendean di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)

Kini, lukisan-lukisan Ade Irma menghiasi salah satu kamar di Museum AH Nasution. Foto gadis itu terbingkai rapi di atas potongan puisi bersama foto Lettu Pierre Tendean. 

Beberapa barang peninggalan Ade Irma hingga kini juga bisa disaksikan pengunjung Museum AH Nasution.

Baca juga: Kisah Lettu Pierre Tendean yang Berakhir Maut di Lubang Buaya

Museum AH Nasution sendiri diresmikan oleh Presiden RI saat itu Susilo Bambang Yudhoyono pada 3 Desember 2008, tepat pada hari kelahiran Sang Jenderal.

Saat normal, Museum AH Nasution buka setiap hari, kecuali Senin pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com