KOMPAS.com - Macao Light Festival atau Festival Cahaya Makau kembali digelar tahun ini. Dalam edisi keenam ini, “Macao Light Festival 2020 - Light Carnival” dijadwalkan menerangi pemandangan kota mulai 26 September-31 Oktober 2020.
Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, penduduk dan pengunjung dapat menikmati kemegahan kota yang diterangi oleh instalasi cahaya, pertunjukan pemetaan proyeksi cahaya.
Kemudian, permainan interaktif di sepanjang empat rute yang ditentukan di berbagai titik di Semenanjung Macao dan Taipa.
Macao Light Festival juga menggelar pertunjukan megamapping di Tap Seac Square untuk pertama kalinya dengan latar belakang empat arsitektur bersejarah, rangkaian proyeksi pemetaan dan musik akan menjadi pengalaman unik memesona bagi semua orang.
Direktur Macao Government Tourism Office (MGTO) Maria Helena de Senna Fernandes mengungkapkan, MGTO berupaya keras untuk terus mengoptimalkan program acara sejak peluncuran Festival.
Dengan harapan, hal ini dapat memberi kejutan kepada warga serta pengunjung dengan ekstravaganza cahaya yang menakjubkan setiap tahunnya.
Baca juga: Macao Festival, Acara Perayaan 20 Tahun Terbentuknya Makau
Senna mengungkapkan, karenakan pandemi, beberapa rangkaian acara besar dibatalkan atau ditunda pada tahun ini. Namun, ketika situasi berangsur-angsur stabil, MGTO bersiap untuk pengaturan ulang acara.
"Macao Light Festival, yang semula diadakan setiap Desember, sekarang dijadwalkan lebih awal dan diresmikan pada akhir September sebagai acara pemanasan untuk sekali lagi menyambut pengunjung," kata Senna Fernandes.
Festival ini akan menampilkan Tap Seac Square sebagai tempat utama baru pertunjukan, dengan menawarkan potensi kreatif yang lebih luas untuk dimanfaatkan oleh tim lokal.
Serangkaian program acara juga akan menjangkau komunitas, termasuk event cahaya yang diadakan oleh organisasi komunitas lokal yang memeriahkan festival dengan warna-warna cerah.
Komunitas bisnis yang terlibat digerakkan oleh organisasinya untuk dapat ikut berpartisipasi, yang pastinya akan memberikan dorongan baru untuk kebangkitan ekonomi komunitas.
Baca juga: Ada Warteg di Makau, Cocok untuk Turis Indonesia yang Kangen Sambal