Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Tahun, Seperti Apa Mobilitas Wisatawan di Tengah Pandemi?

Kompas.com - 27/10/2020, 08:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 sudah melanda Nusantara sejak 2 Maret 2020. Hingga saat ini, sejumlah pembatasan pergerakan massa di beberapa daerah telah mengalami beberapa perubahan, seperti periode transisi.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan bahwa sejauh ini mobilitas wisatawan terlihat masih belum terlalu masif, khususnya terkait transportasi udara.

“Terlebih dengan adanya beberapa peningkatan kasus, walau jarang terjadi penularan di pesawat,” kata dia dalam TravelCast, podcast Kompas.com kanal Travel bertajuk “Update Industri Pariwisata bersama Astindo”, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: DAMRI Tawarkan Perjalanan Gratis ke Tempat Wisata di Banyuwangi

Pauline melanjutkan, sebagian masyarakat juga masih merasa khawatir untuk naik pesawat, meski sudah diyakinkan bahwa pesawat memiliki sirkulasi udara yang aman.

Dirinya pun memandang bahwa wisatawan lebih gemar bepergian naik kendaraan pribadi, seperti mobil untuk melancong ke Yogyakarta atau Bali dari Jakarta.

“Bersama keluarga sendiri, atau komunitas yang mereka yakin sama bersihnya atau sterilnya dengan mereka,” ujar Pauline.

Ilustrasi naik mobilShutterstock Ilustrasi naik mobil

Terlebih lagi, tambah dia, salah satu syarat untuk menaiki transportasi udara adalah membawa hasil negatif tes Covid-19.

Hal tersebut, membuat beberapa wisatawan merasa takut karena terdapat banyak kabar yang belum pasti terkait tingkat akurasi tes Covid-19, seperti rapid atau PCR.

Road trip dan wisata alam

Adapun, salah satu jenis wisata yang akhir-akhir ini kerap dilakukan masyarakat adalah road trip dan mengunjungi tempat wisata alam.

Salah satu destinasi wisata alam yang mudah untuk diakses dari sejumlah daerah seperti Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, menurut Pauline adalah Jawa Barat (Jabar).

“Tidak bisa dipungkiri udara Jabar segar. Banyak pegunungan dan spot menarik,” imbuh dia.

Baca juga: Road Trip Keliling Geopark Ciletuh Sukabumi, Bisa ke Mana Saja?

Salah satu contohnya adalah Lembang di Kabupaten Bandung Barat yang menawarkan sejumlah fasilitas glamping.

Glamping atau glamour camping adalah konsep dari beberapa penginapan yang menawarkan tidur di tenda, seperti sedang berkemah.

Namun yang membedakan adalah, wisatawan dapat memanfaatkan sejumlah fasilitas mewah yang jarang ditemui saat kemah seperti biasa.

“Wisata back to nature, supaya tidak di udara tertutup. Lebih bikin percaya diri (untuk berwisata) karena sirkulasi udara bagus,” kata Pauline.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com