Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tempat Wisata di Ponorogo, Air Terjun hingga Telaga

Kompas.com - 31/10/2020, 16:15 WIB
Khenzie Godeleova,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Provinsi Jawa Timur memiliki destinasi yang menyimpan banyak tempat wisata, salah satunya Kabupaten Ponorogo.

Wisatawan yang ingin mengunjungi Ponorogo bisa menggunakan bus antarkota antarprovinsi, atau dengan kendaraan pribadi.

Biaya dengan bus dari Jakarta berkisar Rp 200.000, tergantung bus yang dipilih.

Dari Jakarta ke Ponorogo, dibutuhkan waktu sekitar delapan jam. Jadi apabila wisatawan menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan dalam keadaan aman, begitu juga kondisi fisik pengendara.

Wisatawan juga bisa memilih kereta api, tetapi tidak bisa langsung sampai di Ponorogo. Wisatawan bisa turun di Solo atau di Madiun, lalu menyambung dengan bus atau taksi online.

Sesampainya di Ponorogo, wisatawan bisa memilih tempat wisata, mulai dari bertema alam hingga religi.

Kompas.com telah merangkum 10 tempat wisata untuk dikunjungi saat ke Ponorogo:

Baca juga: Mudik Lewati Ponorogo, Jangan Lupa Cicipi Ragam Kulinernya

1. Telaga Ngebel

Pasar Krempyeng di Pinggir Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Berjualan di bibir telaga, sudah terbiasa secara turun temurun.Nanang Diyanto Pasar Krempyeng di Pinggir Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Berjualan di bibir telaga, sudah terbiasa secara turun temurun.

Di wisata Telaga Ngebel ini, wisatawan bisa puas berfoto di spot-spot foto andalan mereka dengan latar belakang keindahan telaga dan bukit hijau.

Wisatawan juga bisa berkeliling telaga dengan speedboat.

Telaga Ngebel Berada di bawah kaki Gunung Wilis, sehingga udara sekitar telaga sejuk. Wisatawan bisa menikmati kopi hangat dan juga menyantap buah-buahan.

Jika sedang musim durian, banyak penjual durian yang bisa wisatawan jumpai di sekeliling telaga.

Warung-warung sepanjang telaga juga bisa wisatawan singgahi untuk beristirahat sambil menikmati keindahan alam. Jajanan khas dari Telaga Ngebel adalah kopi durian dan nangka goreng.

Lokasi telaga yang juga menyimpan legenda ini, berada di Kecamatan Ngebel. Wisatawan hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp 8.000 per orang.

Baca juga: Murahnya Nasi Pecel di Ponorogo

2. Air Terjun Kokok

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

, "Rasakanlah penderitaan, pikirkanlah penderitaan, terimalah penderitaan, kenalilah penderitaan, seseorang yang tidak mengenal arti penderitaan takkan mengenal arti kedamaian sejati" (Nagato) . . . . ????Air terjun Kokok, Sawoo, Ponorogo . . . . , #airterjunkokok #sawookita #ponorogopictures #ponorogohits #info_ponorogo #iloveponorogo #infoponorogo #ponorogojalanjalan #travelingponorogo #exploreponorogo #wisataponorogo #wisatajatim #wonderfulindonesia #pesonaindonesia #indotravellers #traveller #backpacker #backpackerindonesia #mytripmyadventure #traveling #fotografi #sunrise #sunset #pictoftheday #photooftheday #wonderful_places #amazing #photography #lfl???? #lfl

A post shared by ???????????????? ???????????????????????? ???????????????????? (@afifandresmessi) on Jul 20, 2020 at 4:43am PDT

 

Air Terjun Kokok merupakan salah satu tempat wisata yang tidak kalah indah.

Berlokasi di Senarang, Desa Temon, Sawoo, Air Terjun Kokok terletak cukup jauh dari tengah kota. Wisatawan harus mengakses jalanan yang rusak dan juga jalanan setapak.

Ketinggian Air Terjun Kokok kurang lebih 30 meter. Wisatawan bisa menikmati sejuknya air yang jatuh bertingkat mengenai batuan. Bentuk batuan bertingkat inilah yang menjadi daya tarik wisatawan.

Siapkan kamera atau gawai untuk berfoto dibawah air terjun atau bebatuan sekitar air terjun, karena di sekitar air terjun juga dikelilingi oleh pohon-pohon yang hijau.

Baca juga: 555 Tempat Wisata di Jawa Timur Sudah Buka, Lebih dari 2,7 Juta Orang Berkunjung

3. Masjid Tegalsari

Masjid Tegalsari, masjid kuno yang dibangun Kyai Ageng Muhammad Besari di Ponorogo. Surya/Rahadian Bagus Masjid Tegalsari, masjid kuno yang dibangun Kyai Ageng Muhammad Besari di Ponorogo.

Bagi yang ingin berwisata religi, wisatawan bisa mengunjungi Masjid Tegalsari. Dengan desain arsitektur Jawa, masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.

Wisatawan juga bisa berziarah ke makam Agung Kyai Ageng Muhammad Besari, selaku pendiri masjid dan pesantren Tegalsari. Masjid Tegalsari terletak di Dukuh Gendol, Desa Tegalsari, Jetis.

Memiliki 36 pilar penyangga berdirinya masjid, memiliki simbol, yakni 3+6 yang berjumlah 9, sama dengan jumlah Wali Songo yang ada di Pulau Jawa.

Baca juga: 6 Tempat Glamping di Jawa Timur, Pas untuk Akhir Pekan

Dahulunya, masjid ini bagian dari daerah kekuasaan Majapahit. Hal ini masih bisa dibuktikan dengan batu yang terdapat di anak tangga masjid.

Masjid ini juga memiliki pintu utama yang ukurannya rendah. Dengan demikian, wisatawan yang ingin memasuki masjid, harus menunduk. Secara tidak langsung mengajarkan etika ketika memasuki masjid.

4. Air Terjun Sunggah

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

. ??[ 143 ]?? . Selamat pagi lur, jangan lupa sarapan dan bahagia. Pagi ini aku mengajak kalian melihat air terjun yg ada di desa Selur, kecamatan Ngrayun, kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Nama air terjun itu adalah Air Terjun Sunggah. Untuk pertama kali tiba di sini, setelah memakirkan sepeda motor dan berjalan kaki beberapa menit saja, sudah disuguhkan pemandangan seperti ini.???? (lihat gambar) . Jadi kalo ingin mendekat ke air terjun, kita berjalan ke bawah, bukan melewati sawah di depanku, tapi melewati jalan setapak yg telah tersedia. Ada yang sudah pernah ke sini????? . Letak koordinat pada peta : 8,084° LS - 111,474° BT in frame : @andridanu2 #AirTerjunSunggah #AndriDanu_Ponorogo ___________________ Taken by @thiar.a.c 18 Desember 2016.

A post shared by Andri Danu (@andridanu2) on Feb 6, 2018 at 6:18pm PST

Air Terjun Sunggah memiliki ketinggian seitar 60 meter.  Lokasi air terjun berada di Krajan, Selur, Ngrayun.

Dari tempat parkir hingga ke air terjun, wisatawan harus berjalan selama kurang lebih 10 menit. Perlu dicatata, hanya ada jalan setapak, maka wisatawan perlu berhati-hati.

Selama perjalan menuju air terjun, wisatawan bisa menyaksikan sawah dan juga pepohonan hijau.

Baca juga: Pariwisata Kota Batu Jawa Timur Mulai Buka

Ada juga batu-batu besar yang bisa wisatawan duduki atau bersandar, dengan latar belakang air terjun, pas untuk berfoto.

Udara yang sejuk juga membuat wisatawan nyaman bermain di Air Terjun Sunggah.

Namun, saat ingin berkunjung, perhatikan musim saat itu, karena apabila musim penghujan maka jalan akan licin dan air cenderung keruh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com