Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Longgarkan Perbatasan untuk 8 Negara, Ada Indonesia?

Kompas.com - 01/11/2020, 10:58 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan, Jumat (30/10/2020), negaranya telah longgarkan perbatasan perjalanan bagi delapan negara termasuk Singapura, China, dan satu daerah.

Melansir The Straits Times, Sabtu (31/10/2020), pelonggaran dilakukan sembari Tokyo meningkatkan upayanya untuk menghidupkan kembali perekonomiannya dan mencegah penyebaran Covid-19.

Jepang menurunkan tingkat peringatan risiko infeksi untuk Australia, Korea Selatan, Singapura, Thailand, China, Selandia Baru, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Taiwan ke Level 2 dari empat skala yang ada.

Baca juga: Asyik, Pemegang Paspor Asing di Jepang Bisa Beli Tiket Shinkansen

Penurunan tingkat tersebut memberitahu warga setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak mendesak dan perjalanan non-esensial.

Sebelumnya, Jepang mengeluarkan peringatan Level 3 pada area-area tersebut dan memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan apa pun.

Motegi mengatakan, mengutip dari Kyodo News, Jepang dan Vietnam juga telah setuju untuk memulai kembali perjalanan bisnis mulai Minggu (1/11/2020).

Dengan persetujuan tersebut, para pelancong tidak perlu melakukan karantina 14 hari pada saat kedatangan jika hasil tes Covid-19 mereka negatif.

Baca juga: Taiwan Bersaing dengan Jepang dan Korea Gencarkan Pariwisata Halal

Selain beberapa tindakan lainnya, para pelancong juga harus mengirimkan rencana perjalanan mereka.

Negara-negara pertama yang jalin kerja sama dengan Jepang

Vietnam merupakan negara ketiga setelah Singapura dan Korea Selatan yang menjalin kerja sama dengan Jepang untuk melanjutkan kembali perjalanan bisnis jangka pendek.

Ilustrasi Jepang - Osaka Castle.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Jepang - Osaka Castle.

Bulan lalu, Singapura dan Jepang meluncurkan “residence track” bagi para pelancong bisnis dan profesional pemegang izin kerja.

Melalui Reciprocal Green Lane (RGL), para pelancong dari kedua negara bisa melakukan perjalanan bisnis jangka pendek dan perjalanan resmi.

Kementerian Luar Negeri kedua negara tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa RGL akan membantu memulihkan konektivitas, serta mendukung pemulihan ekonomi Jepang dan Singapura.

Baca juga: Unik, di Jepang Bisa Sewa Gunung untuk Berwisata

Kementerian Luar Negeri Singapura menuturkan, “residence track” akan dilakukan dengan perlindungan kesehatan masyarakat yang diperlukan.

Untuk jalur bisnis, pengamanan mencakup pengujian pra-keberangkatan dan pasca-kedatangan. Para pelancong juga wajib mematuhi rencana perjalanan terkontrol selama 14 hari pertama di negara penerima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com