Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Perbedaan Umrah Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19?

Kompas.com - 06/11/2020, 12:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaky Anshary mengatakan, umrah selama pandemi Covid-19 terasa tidak nyaman.

Baca juga: Syarat Terbaru Umrah Saat Pandemi, Batas Usia 18-50 Tahun

“Ada tes PCR tiga kali, pembatasan ibadah, karantina tiga hari di Arab Saudi, dan ibadah umrah harus daftar di aplikasi secara kolektif setibanya di sana. Perbedaan memang dianggap berat. Kalau dikatakan tidak nyaman, memang betul,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu (4/11/2020).

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum aktivitas umrah selama pandemi Covid-19, Kamis (5/11/2020):

  • Usia jemaah dibatasi

Zaky mengatakan, berdasarkan regulasi yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi, saat ini usia jemaah dibatasi hanya 18-50 tahun.

“Umur hanya diperbolehkan 18-50 tahun. Umur syarat mutlak, dibatasi berhubungan dengan Arab Saudi ingin menjaga protokol kesehatan,” ujar dia.

  • Ada tes PCR

Selain usia, kini para jemaah harus melewati tes PCR sebanyak tiga kali dengan tes pertama dilakukan di Jakarta sebelum keberangkatan.

“Kemarin keberangkatan perdana banyak yang batal karena berbagai faktor. Misal hasil tes PCR keluarnya lambat, hasil positif hampir 20 orang batal. Sudah bayar ternyata positif,” imbuh Zaky.

Baca juga: Setelah Umrah, Nikmati Sejuknya Pegunungan Al-Hada

Sementara tes kedua pada hari kedua karantina tiga hari di hotel, dan tes ketiga masih belum jelas informasinya akan dilakukan di mana, bagaimana, dan apakah berbayar atau tidak.

Untuk tes PCR, Zaky mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan Kementerian Kesehatan Arab Saudi mulai pukul 18.00 waktu setempat.

  • Isi dokumen saat di pesawat, tidak langsung ke imigrasi

Para jemaah wajib mengisi dua dokumen seputar pernyataan kesehatan dan protokol kesehatan yang diberikan Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan lembaga terkait lainnya.

“Saat turun, proses cukup panjang. Tidak bisa langsung ke imigrasi, ini ada pos-pos. Pos pertama untuk pemeriksaan dokumen yang diisi di pesawat, pos kedua sama. Pos ketiga cek suhu tubuh, keempat cek dokumen tes PCR,” tutur Zaky.

  • Barang bawaan disemprot disinfektan

Setelah melewati pemeriksaan dokumen, para jemaah langsung diarahkan menuju tempat pengambilan bagasi.

Bagasi yang telah diambil akan disemprot terlebih dahulu menggunakan cairan disinfektan oleh petugas sebelum diangkut ke bus menuju hotel.

  • Kapasitas bus dibatasi

Sebelumnya, Zaky mengatakan bahwa bus bisa menampung 48-50 jemaah. Namun, kini dibatasi menjadi 20-22 jemaah saja.

  • Karantina tiga hari

Setibanya di hotel, para jemaah akan dikarantina selama tiga hari dan dilarang meninggalkan hotel, bahkan kamar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com