Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi di Tokyo Bisa Tolak Penumpang yang Tidak Pakai Masker

Kompas.com - 09/11/2020, 10:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber Kyodo News

KOMPAS.com – Kementerian Transportasi Jepang, Rabu (4/11/2020), mengizinkan para pengemudi taksi di Tokyo, Jepang untuk menolak penumpang yang tidak menggunakan masker tanpa alasan valid.

Melansir Kyodo News, hal tersebut merupakan permintaan dari 10 perusahaan taksi yang telah disetujui.

Adanya persetujuan tersebut dianggap dapat memengaruhi norma etika di daerah lain di Jepang.

Baca juga: Unik, Ada Toilet Transparan di Tokyo

Undang-undang transportasi jalan di Jepang menetapkan, operator taksi tidak dapat menolak penumpang--kecuali dalam hal tertentu.

Adapun, beberapa pengecualian adalah mereka dapat menolak jika penumpang dalam keadaan mabuk berat atau melakukan tindak kekerasan kepada pengemudi.

Operator taksi menetapkan aturan berdasarkan peraturan yang harus disahkan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata.

Perusahaan taksi di Tokyo juga meminta kepada kementerian untuk memungkinkan mereka mengubah sebagian aturan.

Baca juga: Selain Tokyo, Ada Alternatif Tempat Wisata di Jepang

Salah satunya adalah penumpang yang mabuk dan berbicara dengan lantang tanpa menggunakan masker dapat meningkatkan risiko infeksi Covid-19 bagi pengemudi taksi.

“Ketentuan tersebut tidak mendukung penolakan menyeluruh terhadap orang-orang yang tidak menggunakan masker,” kata seorang pejabat Kementerian Transportas, mengutip Kyodo News.

Dia menambahkan, jika penumpang tidak menggunakan masker, para pengemudi taksi harus memeriksa apakah mereka memiliki alasan kesehatan atau hal lain yang tidak dapat dihindari.

Warga memakai masker pelindung berjalan di sebuah distrik pasar lokal di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Rabu (13/5/2020).ANTARA FOTO/REUTERS/KIM KYUNG-HOON Warga memakai masker pelindung berjalan di sebuah distrik pasar lokal di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Rabu (13/5/2020).

Cegah penyebaran Covid-19

Kementerian tersebut mengungkapkan, ketentuan disetujui bukan saja untuk melindungi pengemudi taksi, juga penumpang berikutnya.

Sejak merebaknya Covid-19, perusahaan taksi di Jepang telah mengambil langkah pencegahan seperti disinfeksi berkala bagi kendaraan. Para pengemudi juga wajib menggunakan masker dan melalui pemeriksaan suhu tubuh.

Baca juga: Jepang Longgarkan Perbatasan untuk 8 Negara, Ada Indonesia?

Pada Rabu, Tokyo melaporkan 122 kasus Covid-19 tambahan dan membuat total kasus secara keseluruhan di ibu kota Jepang menjadi 31.624 kasus.

Adapun, angka tersebut sejauh ini merupakan yang tertinggi di antara 47 prefektur di Jepang. Jumlah rata-rata harian kasus baru di Tokyo selama tujuh hari sebelumnya tetap hampir datar di bawah 200.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kyodo News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com