BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

5 Langkah Persiapan yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Pergi Liburan

Kompas.com - 10/11/2020, 09:03 WIB
Anissa DW,
Agung Dwi E

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Setelah sempat terpengaruh di masa awal pandemi Covid-19, kini sektor pariwisata Indonesia perlahan bangkit kembali.

Berbagai destinasi wisata yang tadinya tutup atau berhenti beroperasi sementara, satu per satu sudah mulai bisa dikunjungi wisatawan lagi. Hal ini pun menjadi kabar baik untuk wisatawan yang sudah rindu ingin berlibur.

Namun, berlibur di kala pandemi Covid-19 tidak lagi sama seperti saat liburan sebelum pandemi. Pasalnya, wisatawan harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru saat berlibur, seperti penerapan protokol kesehatan.

Selain itu, persiapan liburan di masa pandemi juga harus dilakukan dengan lebih teliti dan berhati-hati. Supaya aman dan menyenangkan, Kompas.com telah merangkum lima langkah persiapan yang dapat dilakukan sebelum pergi berlibur. Berikut ulasannya.

Menentukan destinasi wisata yang aman

Jika belum memiliki rencana liburan spesifik, Anda bisa memulainya dengan menentukan destinasi wisata yang ingin dikunjungi dengan mencari referensi situs-situs perjalanan atau media sosial.

Contohnya, Anda bisa menggunakan hashtag #DiIndonesiaAja saat melakukan riset untuk mendapatkan referensi destinasi wisata dalam negeri. Anda bisa juga mengecek tautan ini untuk mencari inspirasi ide wisata yang nyaman selama pandemi.

Namun, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, faktor kesehatan dan keamanan menjadi salah satu aspek yang patut dipertimbangkan ketika menentukan destinasi wisata. Sebaiknya, pilih destinasi yang berada di wilayah zona hijau untuk menurunkan risiko penularan Covid-19.

Selain itu, pilih juga destinasi wisata yang sudah memiliki sertifikasi Cleanliness, Healthy, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Sertifikasi CHSE menandakan bahwa pelayanan dan produk yang ditawarkan destinasi wisata tersebut aman dan sudah memenuhi standar protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Wisata alam Raja Lima atau Rumah Pohon Molenteng yang terletak di Pejukutan, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu (11/11/2018).Kompas.com/SHERLY PUSPITA Wisata alam Raja Lima atau Rumah Pohon Molenteng yang terletak di Pejukutan, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu (11/11/2018).

Riset aturan dan protokol kesehatan yang diterapkan

Setelah destinasi yang dipilih dipastikan aman, langkah selanjutnya adalah mempelajari aturan dan protokol kesehatan apa saja yang diterapkan pengelola destinasi wisata. Mulai dari jam operasional, cara pembelian tiket masuk, protokol kesehatan yang diterapkan, hingga dokumen yang sekiranya harus dipersiapkan.

Riset ini penting dilakukan karena dapat menjaga diri dan orang lain dari ancaman penularan penyakit. Selain itu, bisa saja ada perbedaan aturan terkait protokol kesehatan yang diterapkan antara satu destinasi dan destinasi lain.

Misalnya, wisatawan di Bali yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah akan dikenakan denda sebesar Rp 100.000. Kemudian, jika berkunjung ke Candi Borobudur wisatawan tidak diperbolehkan naik ke struktur candi demi mencegah penumpukan wisatawan.

Memesan tiket dan penginapan online

Untuk meminimalisasi kontak langsung, hampir seluruh destinasi wisata menerapkan sistem pembelian tiket masuk secara online. Karena itu, ada baiknya semua tiket destinasi wisata yang akan dikunjungi sudah dipesan sebelum berangkat liburan.

Begitu pula dengan tiket transportasi dan penginapan selama berlibur. Wisatawan disarankan untuk melakukan pemesanan secara online jauh hari sebelum tanggal keberangkatan.

Dengan begitu, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk memilih tiket dan hotel dengan harga serta fasilitas terbaik. Tidak menutup kemungkinan juga Anda berkesempatan mendapatkan promo atau harga yang lebih murah.

Pasalnya, penyelenggara jasa pemesanan tiket biasanya memberikan promo menarik pada periode tertentu. Contohnya saja promo 11.11 yang diadakan tiap 11 November.

Anda bisa memanfaatkan promo itu untuk mendapatkan penawaran menarik. Tidak hanya tiket maupun penginapan, Anda pun bisa mendapatkan promo paket wisata lengkap, seperti paket wisata Bali, Danau Toba, Likupang, Pulau Bintan, atau destinasi lainnya.

Selain itu, pemesanan secara online juga meminimalisasi kerugian bila ada kejadian tak terduga yang bisa membatalkan rencana liburan. Sebab, Anda masih memiliki waktu untuk mengajukan proses penggantian jadwal keberangkatan atau pembatalan tiket.

Kaldera Toba ditetapkan jadi Unesco Global GeoparkKementerian Luar Negeri Kaldera Toba ditetapkan jadi Unesco Global Geopark

Membawa perlengkapan kebersihan dan kesehatan pribadi

Diberitakan Kompas.com, Kamis (17/9/2020), setidaknya ada empat perlengkapan wajib dibawa saat berlibur di kala pandemi.

Pertama adalah masker beserta cadangannya. Meski sedang berlibur, wisatawan harus tetap disiplin dalam memakai masker. Jangan lupa untuk selalu mengganti masker maksimal empat jam sekali. Karena itu, bawalah masker cadangan dalam jumlah cukup banyak agar mudah menggantinya kapan pun.

Kemudian, sabun cair dan hand sanitizer. Kedua benda ini dibutuhkan untuk menjaga tangan selalu bersih selama beraktivitas.

Ketiga, semprotan disinfektan. Benda ini berfungsi untuk membunuh virus yang menempel pada benda-benda yang rawan disentuh banyak orang. Misalnya, gagang pintu, meja makan di restoran, keranjang belanja, dan mesin ATM.

Keempat adalah peralatan makan, mandi, dan ibadah pribadi. Bawalah sendok, garpu, botol minum, sikat gigi, sabun, dan perlengkapan ibadah sendiri saat liburan untuk mencegah penularan virus. Sebaiknya, bawa juga obat-obatan dan vitamin selama liburan.

Cek kondisi tubuh sebelum berlibur

Sebelum pergi berlibur, pastikan tubuh sedang dalam kondisi sehat dan fit. Hal ini penting agar liburan tetap menyenangkan dan dapat menjaga keamanan bersama di destinasi wisata tujuan.

Karena itu, Anda bisa melakukan self-assessment atau deteksi dini Covid-19 secara mandiri sebelum berangkat. Anda bisa menggunakan aplikasi-aplikasi kesehatan yang menyediakan fitur khusus untuk cek risiko Covid-19.

Jika sedang sakit menjelang hari keberangkatan, ada baiknya rencana liburan ditunda dulu. Pasalnya, orang dengan kondisi tubuh yang kurang sehat lebih berisiko dan rentan terpapar virus serta penyakit.

Itulah lima langkah persiapan yang dapat dilakukan saat merencanakan liburan di masa pandemi Covid-19. Dengan menerapkan lima tips persiapan tersebut, diharapkan momen liburan di masa pandemi bisa tetap aman dan menyenangkan.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang berbagai destinasi wisata #DiIndonesiaAja dan protokol kesehatan yang diterapkan, silakan kunjungi tautan ini.


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com