Thailand Buka Akses Visa untuk Negara Rendah Risiko Covid-19

KOMPAS.com – Thailand kembali membuka pariwisata mereka untuk turis asing.

Pembukaan kembali pariwisata ini diiringi dengan aturan masuk yang ketat yang dilakukan untuk mencegah terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19 di negara tersebut.

Seperti dilansir dari Travel Daily Media, Thailand sebelumnya menunda semua pembebasan visa ketika memasuki masa lockdown. Hal itu untuk mencegah masuknya turis asing ke Thailand.

Setelah pembukaan kembali pariwisata internasional, Thailand kini menawarkan dua jenis visa untuk para turis.

Ada Tourist Visa atau visa turis yang berlaku selama 60 hari. Kemudian Special Tourist Visa Long yang berlaku hingga 90 hari.

Baca juga: Sambut Turis Asing, Skema Visa Turis di Thailand Resmi Diberlakukan

Wisatawan bisa mengajukan permohonan visa ini di situs resmi pemerintah Thailand. Semua negara boleh membuat permohonan untuk Tourist Visa.

Namun hanya wisatawan yang berasal dari negara-negara rendah risiko yang bisa mengajukan permohonan untuk visa jangka panjang 90 hari. Berikut ini daftar negara-negara yang dianggap rendah risiko:

1. Arab Saudi
2. Australia
3. Bahrain
4. Brazil
5. China
6. El Salvador
7. Estonia
8. Fiji
9. Finlandia
10. Hong Kong
11. Kazakhstan
12. Korea
13. Kuba
14. Makau
15. Norwegia
16. Pantai Gading
17. Qatar
18. Rwanda
19. Selandia Baru
20. Singapura
21. Taiwan
22. Uruguay
23. Vietnam

Baca juga: Ada Visa Khusus Turis Asing di Thailand, untuk Negara Mana Saja?

Untuk melakukan pengajuan, berikut ini dokumen atau persyaratan yang dibutuhkan:

• Pernyataan bank yang menunjukan jumlah pemasukan selama enam bulan terakhir setara dengan 500.000 Baht Thailand atau sekitar Rp 230 juta.
• Asuransi medis yang mencakup Covid-19 dengan nilai setidaknya 100.000 dolar Amerika atau sekitar Rp 1,4 miliar selama masa tinggal di Thailand.
• Bukti Aternative State Quarantine (ASQ). Proses karantina wisatawan di hotel-hotel yang sudah disetujui pemerintah Thailand dengan biaya sendiri dari wisatawan.
• Bukti tes PCR yang menunjunkkan negatif Covid-19 yang diambil dalam kurun waktu 72 jam sebelum penerbangan.

Semua wisatawan harus melakukan tes PCR Covid-19 kedua kalinya ketika kedatangan. Selain itu, wisatawan juga diharuskan menaati semua protokol kesehatan dan keamanan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.