Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Museum Keraton Surakarta Kembali Buka

Kompas.com - 13/11/2020, 19:07 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Museum Keraton Surakarta atau Museum Suaka Budaya Karaton Kasunanan Surakarta kembali dibuka pada 8 November 2020.

“Iya, museum buka dari minggu kemarin Hari Minggu setelah sekian lama tutup karena pandemi,” kata Kepala Museum Karaton Surakarta KRA H Dany Nur Adiningrat saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Keraton Surakarta Tiadakan Grebeg Maulud dan Sekaten, Antisipasi Covid-19

Keraton Surakarta kini buka setiap Senin-Kamis pukul 09.00-14.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-16.00 WIB. Untuk Hari Jumat tutup.

Aturan berkunjung ke Museum Keraton Surakarta

Berkunjung ke Museum Keraton Surakarta saat ini diiringi dengan aturan yang cukup ketat. Pengunjung wajib memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, dan menjaga jarak.

Ada pula pengecekan suhu tubuh. Bagi yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius, mereka tidak diperbolehkan masuk.

“Dan kita juga mengikuti aturan pemerintah daerah yang mengatakan bahwa orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, anak di bawah 15 tahun tidak diperkenankan masuk ke wilayah museum,” tegas Dany.

Keraton Surakarta HadiningratSHUTTERSTOCK Keraton Surakarta Hadiningrat

Pengunjung tak perlu melakukan reservasi untuk bisa datang ke museum. Hanya langsung datang saja ke lokasi. Namun bagi rombongan, disarankan untuk melakukan reservasi via telepon.

Tak itu saja, kata Dany, museum juga menerapkan aturan sesuai dengan standard internasional. Yakni mengatur arus pengunjung jadi hanya satu jalur mengikuti arah jarum jam. Hal itu dilakukan agar pengunjung yang masuk dan keluar tidak saling berpapasan.

Baca juga: Keraton Surakarta Masih Tutup, Pengunjung Tetap Bisa Lakukan 3 Aktivitas Wisata Ini

Tidak ada pembatasan jumlah pengunjung yang dilakukan pihak museum. Pasalnya menurut Dany, area Karaton Surakarta bisa dibilang sangat luas, mencapai 70 hektar.

“Kita atur selang seling berapa menit untuk rombongan besar. Mereka tidak akan berdesak-desakan. Area kami luas, langit-langitnya tinggi. Kita diuntungkan juga dengan itu di masa pandemi ini,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com