Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sektor Pariwisata Stagnan, Industri MICE Diharapkan Bangkit Kembali

Kompas.com - 10/12/2020, 16:41 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir membuat sebagian pelaku usaha di sektor pariwisata terus terpuruk.

Salah satu industri pariwisata yang paling terdampak pandemi ada di sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) selaku regulator terus menggalakkan berbagai macam agenda untuk mendorong bangkitnya MICE di tahun 2021.

“Potensi Indonesia sebagai basis MICE secara internasional cukup membanggakan,” ungkap Direktur MICE Kemenparekraf, Iyung Masruroh, dalam webinar ‘The Comeback Plan of Mice for 2021’ yang disiarkan live streaming di kanal YouTube Harian Kompas, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Wajib Tahu, Ini 4 Pilihan Venue MICE di Surabaya

Iyung memaparkan berdasarkan data International Congress Convention Association (ICCA), Indonesia menempati peringkat ke 41 dunia sebagai negara dengan jumlah pelaksana meeting tertinggi.

Sementara itu, di Asia Pasifik Indonesia ada di peringkat ke10, dan peringkat 4 di ASEAN.

Lebih lanjut, Iyung menyatakan ada tujuh destinasi wisata MICE yang berpotensi kuat untuk maju lagi, diantaranya Bali, Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta.

“Bali menjadi yang paling favorit. Jakarta kuat di exhibition (pameran) dan Bali kuat di convention (rapat atau pertemuan),” jelas Iyung.

Baca juga: Pemerintah Minta Industri MICE Siap Antisipasi Perubahan Penyelenggaraan Usaha

Dia pun optimis, jika terus digenjot dengan benar dan berdasarkan protokol Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE), industri MICE bisa bangkit kembali di tahun depan.

Perlu diketahui, kondisi pandemi yang terus bergulir telah merusak pertumbuhan industri MICE dan berdampak pada hajat hidup jutaan orang.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Ndang Mawardi menyatakan, berdasarkan laporan dari Asperapi, bisnis wisata MICE di Indonesia diperkirakan merugi hingga Rp 44,3 triliun selama 2020 akibat terdampak pandemi Covid-19.

“Dari banyaknya pameran Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C), ada sekitar 90 persen yang dibatalkan selama tahun ini,” kata Ndang Mawardi yang juga menjadi narasumber dalam webinar tersebut.

Baca juga: Kemenparekraf Sosialisasikan Protokol CHSE untuk Pendakian Gunung

Kondisi tersebut dibenarkan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizka Handayani.

Rizka Handayani yang turut memberikan materi di awal webinar mengatakan, pandemi Covid-19 membawa dampak besar bagi para pelaku bisnis MICE selama tahun 2020.

“Ada sekitar 30 juta penduduk terdampak sepanjang tahun ini. Para pekerja di industri venue, perhotelan, transportasi sampai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” papar Rizki.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com