KOMPAS.com – Jalan-jalan pakai camper van merupakan salah satu alternatif wisata yang cukup marak dilakukan pencinta road trip.
Baik itu untuk jalan-jalan keliling pulau hingga antar pulau, tidak dapat dipungkiri bahwa camper van menawarkan pengalaman melancong yang cukup unik dan berbeda.
Kendati demikian, bagi wisatawan yang belum familiar dengan konsep perjalanan tersebut mungkin akan bingung dengan barang-barang yang harus dibawa selama perjalanan.
Baca juga: Wisata ke Watu Mabur Camp Yogyakarta, Bisa Camping di Atas Awan
Manajer Jogja Camper Van Lukman Arianto mengatakan, satu hal penting yang perlu diketahui calon pelancong adalah mereka tidak perlu membawa koper melainkan tas ransel agar lebih nyaman.
“Enggak usah bawa koper. Bawa ransel dan barang-barang secukupnya saja. Paling siapin kebutuhan pribadi,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu (16/12/2020).
View this post on Instagram
Menurut Lukman, biasanya penyedia jasa jalan menggunakan camper van sudah melengkapi kendaraan dengan berbagai fasilitas penunjang, termasuk adalah Jogja Camper Van.
Wisatawan yang hendak keliling Yogyakarta dengan pihak Lukman selama dua hari satu malam sudah mendapatkan fasilitas perlengkapan masak, peralatan makan, dan kasur di area belakang kursi pengemudi.
Ada juga lemari, televisi, tenda ekstra jika jumlah wisatawan 4-6 orang, hiasan lampu gantung, hingga beberapa kursi lipat yang dapat dipakai untuk menikmati pemandangan matahari terbenam dan terbit.
Tentukan sendiri rute perjalanan
Jika ingin kemah selama dua hari satu malam, wisatawan akan bertemu dengan pihak Jogja Camper Van pukul 14:30 WIB di lokasi pertemuan.
Selanjutnya, perjalanan menuju lokasi kemah dimulai pukul 15.00 WIB. Lukman mengatakan, bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan beberapa lokasi kemah, yakni Bukit Watu Mabur, Waduk Sermo, Pantai Glagah, dan Pantai Watu Kodok.
Baca juga: Ledok Sambi Kaliurang, Tempat Wisata Tersembunyi di Yogyakarta
Namun, pihaknya cukup fleksibel, sehingga wisatawan dapat memilih lokasi kemah sendiri. Tetapi, pihak Lukman tidak bertanggung jawab jika ada masalah seperti tidak ada fasilitas toilet.
Apabila ingin berkunjung ke tempat wisata yang tiket masuknya tidak termasuk dalam paket yang ditawarkan, Lukmah menuturkan bahwa hal tersebut dapat dilakukan.
“Tujuan wisata searah dengan lokasi kemah. Misal ke Pantai Glagah, nanti berangkat lewat Studio Gamplong dan mampir,” imbuh dia.
Jika tidak searah, Lukman mengatakan, hal tersebut tidak direkomendasikan lantaran wisatawan akan tiba di lokasi kemah pada sore menjelang malam, sehingga mereka tidak bisa melihat pemandangan yang ditawarkan.