Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Gunung Slamet Akan Disanksi Berat Jika Tidak Bawa Turun Sampah

Kompas.com - 25/12/2020, 20:08 WIB
Iqbal Fahmi,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Jangan mengambil apa pun selain gambar; jangan meninggalkan apa pun selain jejak dan jangan membunuh apa pun selain waktu.

Hal itu merupakan kode etik pencinta alam yang harus dipegang teguh para pendaki gunung saat melakukan kegiatan di alam bebas.

Di Gunung Slamet, Jawa Tengah, pengelola jalur pendakian via Bambangan, Purbalingga memberlakukan sanksi berat bagi pendaki yang nekat meninggalkan sampah di gunung.

Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Saiful Amri mengatakan, sanksi yang dikenakan berupa denda 10 kali harga tiket.

Baca juga: 3 Pendaki Di-blacklist dari Gunung Slamet, Ada Apa?

Untuk diketahui, harga tiket retribusi pendakian Gunung Slamet via Bambangan dikenakan biaya Rp 25.000, sehingga denda yang harus dibayar pelanggar adalah Rp 250.000.

“Peraturan ini kami berlakukan untuk memberi efek jera kepada pendaki yang melas membawa turun sampah,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

Peraturan tersebut sudah dituangkan dalam tata tertib yang terpampang di pos pendakian dan brosur pendaftaran.

Meski demikian, masih ada saja pendaki yang abai dan nekat meninggalkan sampah plastik di jalur pendakian.

Kawah Gunung Slamet Tahun 2015KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawah Gunung Slamet Tahun 2015

“Makanya kami ada ceklist perlengkapan pendaki setiap mau naik dan ketika turun. Jadi pasti ketahuan kalau ada yang nekat meninggalkan sampah di atas,” imbuh Saiful.

Dirinya memprediksi di musim libur Natal dan tahun baru (Nataru), jumlah pendaki Gunung Slamet akan membludak. Untuk mengantisipasi kecelakaan di gunung, pihaknya telah menyiagakan Tim SAR selama 24 jam.

"Biasanya di momen tahun baru pendaki membeludak. Bisa sampai ribuan," sambung Saiful.

Baca juga: Gunung Slamet Sempat Hujan Es, Pertama Kali Terjadi pada Akhir Tahun

Untuk diketahui, sesuai surat edaran Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, selama libur Nataru seluruh pendaki Gunung Slamet yang berasal dari luar Jawa Tengah wajib membawa hasil rapid test antigen.

Sementara untuk pendaki yang berdomisili lokal Jawa Tengah hanya dikenakan syarat hasil rapid test antibodi atau surat keterangan dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com