KOMPAS.com – Seorang pendaki asal Surabaya bernama Muhammad Fuad Hasan (26) meninggal akibat jatuh ke jurang di jalur pendakian Gunung Rinjani via Senaru pada Jumat (1/1/2021).
Adapun, pendakian dilakukan bersama rekannya bernama Muhammad Azizi Aji (19) untuk merayakan ulang tahun Fuad yang ke-26.
Baca juga: Syarat Pendakian Gunung Rinjani, Harus Booking Online
Guna menghindari kejadian yang menimpa Fuad dan tetap bisa mendaki dengan aman di Gunung Rinjani, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady memiliki sejumlah tips yang bisa dimanfaatkan.
“Pertama, sebenarnya sama dengan rencana perjalanan biasa. Persiapan haris lebih matang,” katanya kepada Kompas.com, Senin (4/1/2021).
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut telah Kompas.com rangkum 6 tips aman medaki Gunung Rinjani berdasarkan paparan Dedy:
1. Persiapan yang lebih matang
Sebelum melakukan pendakian, Dedy mewajibkan agar para calon pendaki Gunung Rinjani melakukan persiapan yang matang dalam hal perlengkapan pendakian yang dibawah dalam kondisi bagus.
“Di setiap pintu kami briefing, minta bagaimana kesiapan alat pendakian, cukup atau tidak,” ujarnya.
2. Unduh aplikasi e-Rinjani
Setelah seluruh perlengkapan pendakian disiapkan, para pendaki wajib mengunduh aplikasi e-Rinjani untuk melakukan reservasi online.
Selain untuk reservasi, Dedy mengatakan bahwa aplikasi tersebut juga memiliki daftar peralatan pendakian yang harus dibawa.
Baca juga: Gunung Rinjani Akan Tutup Sampai Maret 2021, Ada Apa?
Meski saat persiapan peralatan pendakian mungkin dirasa sudah memadai, Dedy mengimbau agar para calon pendaki Gunung Rinjani mengecek kembali peralatan dari daftar yang ada di e-Rinjani.
3. Cari porter atau komunitas pencinta alam lokal
Menurut Dedy, biasanya para pendaki menggunakan jasa porter atau mendaki bersama komunitas pencinta alam lokal agar lebih aman.
“Kalau pencinta alam dari luar di-guiding sama pencinta alam lokal, itu yang tidak mereka lakukan. Mereka mendakinya sendiri dan biasa mendaki di Jawa,” jelasnya.