KOMPAS.com – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh Yusri mengatakan, baru sekitar 30-40 persen kamar hotel terisi selama penerapan kebiasaan normal baru di Aceh.
Tahun 2020, okupansi hotel bahkan sempat hanya 20 persen, sehingga sebagian hotel di Aceh memilih tutup.
“Kalau sekarang sudah agak baik. Meski begitu, masih tidak normal sama sekali. Okupasinya 30 persen rata-rata. Hanya tahun baru kemarin saja yang penuh kamar hotel. Sekarang sudah anjlok lagi,” kata Yusri kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Hotel Bintang Tiga Akan Buka di Aceh Tengah
Untuk lokasi wisata, seperti Sabang dan Takengon tingkat hunian akan meningkat selama liburan atau akhir pekan.
Namun, juga belum berlangsung secara normal seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
Dia mengajak seluruh masyarakat tetap menggunakan layanan hotel dan memastikan hotel aman.
Sejauh ini, anggota PHRI sambung Yusri, patuh pada aturan pemerintah tentang hotel dan restoran selama pandemi.
Baca juga: Sandiaga Uno: Kebangkitan Aceh Akan Menginspirasi Kebangkitan Pariwisata Indonesia
“Penerapan protokol kesehatan di hotel sangat ketat. Jadi ini menunjukan pengusaha patuh dan semestinya tidak menjadi kekhawatiran masyarakat untuk menggunakan layanan hotel seperti sebelum pandemi,” sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.