Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2021, 07:07 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Bukit Peramun yang berada di Desa Air Selumar, Sijuk, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung memiliki satwa khas bernama tarsius.

Di tempat wisata itu, kedepan akan hadir game yang mengadopsi Pokemon GO bernama Peramun Goals.

Gagasan itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno saat hendak mengamati tarsius di Buki Peramun, Jumat (5/2/2021).

Menurut rilis resmi yang Kompas.com terima, Jumat (5/2/2021), Sandiaga mengaku mendapat ide untuk membuat game berbasis aplikasi yang memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) itu saat mencari tarsius.

Baca juga: Pantau Hewan Langka di Belitung Ini, Sandiaga Susuri Bukit Malam Hari

Mirim Pokemon GO, nantinya pengunjung dapat menangkap beragam obyek tak kasat mata melalui game yang dapat dimaninkan melalui smartphone itu.

"Jadi selain keunggulan tarsiusnya, Bukit Peramun juga memiliki fitur digital. Ada beberapa pohon yang bisa di-scan dengan aplikasi khusus dan keluar cerita tentang pohon tersebut," kata Sandi.

Ia melanjutkan, desa wisata itu pun nantinya akan memiliki fitur hologram. Selain itu akan ada tempat-tempat instagramable.

Tarsius, primata langka yang bisa ditemukan di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Dok pemprov Babel. Tarsius, primata langka yang bisa ditemukan di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Sandi pun yakin keunikan yang ditawarkan game Peramun Goals itu nantinya akan meningkatkan jumlah kunjungan ke sana pascapandemi.

Pemanfaatan teknologi seperti itu menurut dia tidak hanya memulihkan pariwisata, tetapi juga dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal, mulai pemandu tur, hingga pengembang game.

Harapkan pengembangan ekowisata Bangka Belitung

Sandi juga berharap agar Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman untuk dapat menyatukan kawasan wisata berbasis alam atau ekowisata di wilayahnya.

Ia mencontohkan, Bukit Peramun dan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Seberang Bersatu yang ada di Juru Seberang.

"Bukit Peramun ini merupakan desa wisata yang merupakan satu kesatuan untuk ekowisata. Jadi eko wisata berbasis alam dan kelestariannya harus kita jaga,” kata Sandi.

Baca juga: Kearifan Lokal Desa Batu Hitam di Belitung, Jadi Sentra Produksi Kapal Kayu

Menurut dia, ekowisata itu akan menjadi satu produk unggulan di tengah-tengah pandemi di mana masyarakat mencari wisata dengan udara terbuka.

Sandi pun berharap upaya itu menjadi satu langkah yang harus ditata tiga tahun ke depan, sehingga nanti trekking dari Juru Seberang sampai ke Desa Wisata Bukit Peramun bisa menjadi suatu kesatuan yang terintegrasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com