Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajibkan Pelancong dari Luar Negeri Tes Usap Anal untuk Deteksi Covid-19, China Diprotes

Kompas.com - 08/03/2021, 07:16 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.comChina diprotes karena mewajibkan beberapa pelancong yang datang dari luar negeri untuk melakukan tes usap anal sebagai deteksi Covid-19.

Jepang jadi salan satu negara yang memprotes kebijakan tersebut. Dilansir dari Nytimes, mereka telah meminta China untuk membebaskan warganya dari tes tersebut.

"Beberapa warga Jepang melaporkan ke kedutaan kami di China bahwa mereka menerima tes usap anal, menyebabkan rasa sakit psikologis yang hebat," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato dilansir dari BBC.

Baca juga: Kadispar Bali Sudah Siapkan Konsep untuk Travel Corridor Bali-China

Tak hanya Jepang, Departemen Luar Negeri AS juga telah melayangkan protes ke pemerintah China setelah beberapa diplomatnya diharuskan melakukan tes usap anal. Dalam hal ini, pejabat China membantahnya.

Adapun, Media pemerintah China telah melaporkan dalam beberapa minggu terakhir bahwa tes usap anal akan digunakan untuk beberapa kasus.

Itu karena beberapa dokter dan peneliti di sana menganggap tes usap anal lebih bisa diandalkan daripada tes usap hidung dan tenggorokan.

Dilansir dari CNN, dokter penyakit menular di China bernama Li Tongzen mengatakan bahwa tes tersebut ditujukan untuk pasien tanpa gejala atau yang pulih dari Covid-19 dengan cepat.

Baca juga: Toko Buku di China Ini Terlihat Seperti Berasal dari Film Harry Potter

“Mungkin tes tenggorokan tidak akan efektif untuk orang-orang ini dalam tiga sampai lima hari,” ujar Li Tongzeng.

Akan tetapi, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier dilansir dari Reuters, mengatakan bahwa pihaknya tetap merekomendasikan tes spesimen saluran pernapasan karena memberikan sampel terbaik.

Selain itu dikutip dari The Global Times, pakar lain yakni Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen Wuhan University, Yang Zhanqiu mengatakan, tes usap hidung dan tenggorokan masih paling efektif karena virus menular melalui saluran pernapasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com