Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Sultan HB X, Sandiaga Minta Dukungan Lahan untuk Borobudur Highland

Kompas.com - 14/03/2021, 15:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X untuk membahas pengembangan Borobudur Highland.

Sandiaga menjelaskan, program Borobudur Highland butuh dukungan dari Gubernur DIY. Dukungan tersebut berkaitan dengan lahan-lahan yang ada di Kabupaten Kulon Progo.

"Kami diskusi dengan Ngarsa Dalem tentang program Borobudur Highland karena berkaitan dengan lahan di Kulon Progo agar konsep berkelanjutan bisa berjalan," kata Sandiaga saat ditemui di Keraton Kilen, Kota Yogyakarta, Jumat (12/3/2021).

Ia menyampaikan, program Borobudur Highland nantinya berkonsep pariwisata alam terbuka dengan tetap memanfaatkan kemajuan teknologi dalam penerapannya guna membuka peluang usaha.

Baca juga: Sandiaga: Salah Satu Homestay Berkelas Dunia Terbaik Indonesia Ada di Magelang

"Jadi glamping dan kegiatan-kegiatan yang berbasis alam terbuka. Kita harapkan dengan adopsi teknologi, ini membuka peluang usaha dan juga akan menghidupkan desa-desa wisata di sekitar Borobudur Highland," ujar Sandi.

Ia mengungkapkan bahwa dalam pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X, pihaknya banyak mendapat masukan-masukan pengembangan pariwisata.

"Ngarsa Dalem banyak memberi masukan mengenai kebijakan pariwisata dan ekonomi kreatif, tentunya kita sekarang mulai memupuk harapan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif," imbuh dia.

Glamping De Loano yang merupakan bagian Borobudur Highland.Dok. Kemenparekraf Glamping De Loano yang merupakan bagian Borobudur Highland.

Sandi mencontohkan masukan yang diberikan Sultan adalah travel pattern, yaitu inovasi dalam pengembangan wisata untuk meningkatkan kualitas pariwisata dan lama tinggal wisatawan.

"Dengan travel pattern, tidak hanya lama tinggal yang meningkat, tetapi kualitas pengeluaran dari sisi pariwisata dan wisatawan juga dapat lebih baik kedepannya," sambung Menparekraf.

Sementara itu, Sri Sultan HB X menyampaikan kolaborasi di sektor wisata harus terus ditumbuhkembangkan, sehingga dapat memunculkan inovasi-inovasi.

"Dengan pandemi ini, kita punya pengalaman baru. Bagaimana yang ada ini juga kolaborasi harus ditumbuhkembangkan, sehingga punya pemahaman baru. Yang tidak ada bisa jadi ada," kata dia.

Baca juga: Pembangunan Borobudur Highland Tidak akan Tebang Pohon Secara Liar

Sultan menekankan bahwa pengelolaan wisata harus dilakukan dengan baik, dan akuntabel. Mengingat di Yogyakarta pertumbuhan ekonomi berada di kabupaten dan kecamatan. Oleh karena itu, di Yogyakarta desa mandiri dan budaya dapat menjadi kekuatan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com