MALANG, KOMPAS.com - Okupansi hotel di Kota Malang perlahan mulai naik setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Saat libur panjang, okupansi hotel bisa mencapai 60 persen. Meski begitu, pendapatan hotel masih rendah karena harga sewa kamar masih murah.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki mengatakan, okupansi hotel mulai meningkat saat hari libur, termasuk libur panjang Paskah pada Jumat-Minggu (2-4 April 2021).
Baca juga: Libur Panjang Paskah, Tidak Ada Lonjakan Wisatawan di Kota Malang
"Rata-rata setiap weekend dan libur panjang, okupansi ada peningkatan. Namun demikian, sampai dengan saat ini protokol kesehatan harus tetap terjaga," kata Agoes kepada Kompas.com, Minggu (4/4/2021).
Ia melanjutkan bahwa saat libur panjang, okupansi hotel bisa mencapai 40-60 persen. Namun jika hari libur biasa, okupansi hanya 30-40 persen.
Meski okupansi mulai meningkat, sambung Agoes, pendapatan yang dihasilkan pengelola hotel belum signifikan.
"Harga kamar rata-rata hotel masih memberlakukan harga atau rate pandemi atau harga masih murah," ujar dia.
Menururnya, rata-rata harga sewa kamar hotel di Kota Malang turun sebesar 50 persen selama pandemi.
Baca juga: Itinerary Wisata Seharian di Kota Malang Bersama Anak
Pihaknya pun meminta supaya wisatawan yang bermalam di Kota Malang tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.