Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PAREKRAF

Mengenal Storynomics Tourism, Gaya Baru Promosikan Pariwisata

Kompas.com - 24/04/2021, 17:41 WIB
Tim Konten,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 membawa dampak besar terhadap berbagai sektor. Tidak hanya dirasakan oleh sektor ekonomi, sektor pariwisata dan ekonomoi kreatif (Parekraf) pun mengalami kelesuan serupa akibat pandemi ini.

Menurut data milik Badan Pusat Statistik (BPS), angka kunjungan wisatawan asing terus mengalami penurunan hingga 89,05 persen. Pada Januari 2020, terdapat 1,29 juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Namun, pada Januari 2021, hanya terdapat 141.260

Berbagai macam cara dilakukan Pemerintah untuk mengembalikan geliat sektor parekraf Tanah Air. Salah satunya dengan mengembangkan storynomics tourism.

Sebagai informasi, storynomics tourism merupakan pendekatan pariwisata yang dikemas dalam cerita atau konten tentang budaya atau sejarah dari suatu destinasi wisata.

Di Indonesia sendiri, cukup banyak destinasi wisata yang memiliki nilai historis, geologis, hingga geografis yang unik dan berbeda satu sama lain. Keunikan tersebut dapat menjadi nilai tambah bagi Indonesia dalam mempromosikan storynomics tourism pada wisatawan mancanegara.

Baca juga: Bali, Destinasi Favorit Penyelenggaraan MICE

Selain mengenalkan kisah menarik dari berbagai daerah, pemerintah berencana untuk menjadikan storynomics tourism sebagai salah satu strategi promosi dan pengembangan pariwisata Indonesia, khususnya lewat lima Destinasi Super Prioritas (DSP), yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Danau Toba Menjadi Destinasi Wisata Super PrioritasDok. Shutterstock/E2DAN Danau Toba Menjadi Destinasi Wisata Super Prioritas

Salah satu contoh storynomic tourism yang akan dikembangkan adalah Danau Toba. Melalui konsep “asal-usul”, wisatawan mancanegara akan disuguhi dengan sejarah menarik tentang terbentuknya Danau Kaldera yang berasal dari letusan gunung berapi yang memengaruhi 60 persen populasi kala itu.

Selanjutnya, storynomic tourism juga akan mengangkat dan mengemas tentang keindahan budaya Batak yang menjadi identitas masyarakat hingga saat ini.

Dengan cerita-cerita menarik di balik destinasi tersebut, diharapkan akan timbul awareness dan experience dari para wisatawan. Harapannya, mereka dapat menceritakan kembali kisah tersebut pada wisatawan lainnya.

Sebagai penunjang dari strategi storynomics tourism, pemerintah akan terus mengembangkan aspek 3A, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas pada lima Destinasi Super Prioritas tersebut.

Baca juga: Virtual Tour Jadi Alternatif Berwisata di Tengah Pandemi Covid-19

Selain itu, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga akan memberikan pelatihan kepada para pemandu wisata yang berada di lokasi wisata melalui kerja sama dengan influencer dan meletakkan sign/barcode berisi informasi lengkap terkait adat, tradisi, kuliner, dan budaya di destinasi wisata tersebut.

Rencana pengembangan

Rencananya, program storynomics tourism juga akan dikembangkan di 244 desa wisata yang telah menjadi prioritas Kemenparekraf pada 2020-2024.

Kemenparekraf juga melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, pemda sekitar kawasan DSP, serta peran komunitas lokal, BUMDes dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam mengelola destinasi wisata.

Selain itu, Kemenparekraf bersama dengan instansi pemerintah lainnya juga akan mendorong berbagai tempat wisata untuk selalu patuh protokol kesehatan.

Baca juga: 8 Keajaiban Indonesia

Salah satunya melalui penerapan cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) atau dikenal dengan CHSE di setiap sektor pariwisata Indonesia.

Kemenparekraf berharap, pendekatan storynomics tourism dapat menarik wisatawan mancanegara hingga 4-7 juta kunjungan hingga akhir 2021.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang berbagai destinasi menarik yang ada di Indonesia, pembaca dapat mengunjungi laman Bali Surga MICE dan Keajaiban Alam Indonesia.

Kemenparekraf juga menyediakan laman virtual tour bagi pembaca yang ingin mengunjungi daerah-daerah wisata secara virtual melalui situs berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com