Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di India Memburuk, Semua Monumen Ditutup Hingga 15 Mei

Kompas.com - 26/04/2021, 21:09 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kebudayaan India memutuskan untuk menutup semua monumen, museum, dan situs yang dilindungi di bawah naungan Survei Arkeologi India (ASI), termasuk Taj Mahal, Red Fort dan Ajanta Caves hingga 15 Mei 2021.

Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di India yang kini dikabarkan makin memburuk.

Adapun, kebijakan itu dikeluarkan ASI dan kemudian diunggah dalam media social oleh Menteri Kebudayaan Persatuan Prahlad Patel.

"Karena situasi Covid-19, telah diputuskan untuk menutup semua monumen, situs, dan museum yang dilindungi oleh ASI dengan segera hingga 15 Mei 2021 atau lebih lanjut," kata ASI, Kamis (15/4/2021) yang dilansir dari Indianexpress.com.

Baca juga: India Terapkan Kembali e-Visa untuk 156 Negara, Indonesia Termasuk?

Lebih lanjut, pihak dari Kementerian Kebudayaan mengatakan bahwa jika situasi Covid-19 di India tidak kunjung membaik, penutupan tersebut bisa lebih dari 15 Mei 2021.

Sebelumnya, pada 17 Maret 2020, pemerintah India telah menutup 3.691 monumen yang dilindungi dan situs arkeologi yang dikelola oleh ASI. Penutupan itu berlangsung lebih dari 100 hari.

Setelah ditutup lebih dari 100 hari, monumen di seluruh negeri itu diizinkan buka kembali mulai 6 Juli 2020. Syaratnya, jumlah pengunjung dibatasi sesuai aturan yang dikeluarkan kementerian kesehatan setempat.

Red Fort, Delhi, IndiaShutterstock Red Fort, Delhi, India

Seperti di Taj Mahal, monumen ini paling banyak di kungjungi di India dengan jumlah wisatawan sebanyak 70-80 lakh pengunjung setiap tahun.

Oleh karena itu, Taj Mahal tetap ditutup hingga akhir September 2020 karena masuk dalam "zona penahanan" sesuai otoritas distrik.

Bahkan saat dibuka kembali, jumlah pengunjung dibatasi 5.000 per hari (dalam dua slot). Sedangkan monumen populer lainnya dibatasi antara 1.000-1.500.

Selain itu, pengunjung diharapkan membagikan nomor telepon mereka di pintu masuk monumen untuk tujuan pelacakan kontak, jika diperlukan nanti.

Baca juga: Visa Turis di India Ditangguhkan Imbas Virus Corona, Penerbangan Pun Berkurang

Seperti dilansir dari Timesofindia.indiatimes.com, saat itu India adalah negara yang paling terkena dampak dari gelombang kedua virus Covid-19 di dunia setelah Amerika Serikat.

Melihat kasus Covid-19 yang terus bertambah setiap hari hampir di seluruh negara, badan-badan pemerintah terus memantau situasi dan membuat perubahan aturan pada tempat-tempat wisata.

Salah satunya dengan melakukan penutupan situs ASI sebanyak 3.693 monumen dan 50 museum.

Situs-situs tersebut berada di Delhi, kota yang memiliki 170 situs bersejarah terpenting dikendalikan oleh ASI, seperti Qutub Minar yang terkenal, Makam Humayun, dan Red Fort.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com