KOMPAS.com - Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Turki memberlakukan lockdown penuh sejak Kamis (29/4/2021) hingga 17 Mei 2021.
Kebijakan itu ditetapkan untuk menekan lonjakan kasus kematian dan penyebaran infeksi yang diakibatkan Covid-19 di sana.
Adapun, pembatasan dan penutupan tambahan tersebut termasuk pemberlakuan jam malam secara penuh di Turki.
Baca juga: Protokol New Normal Pariwisata Turki, Sertifikasi Kesehatan
Namun menurut rilis yang diterima Kompas.com, Senin (3/4/2021), pemberlakuan lockdown penuh di Turki tidak akan memengaruhi aktivitas pengunjung asing yang datang kesana.
Wisatawan asing yang melakukan perjalanan singkat dan wisata di Turki masih bisa melakukan aktivitas asalkan mereka membawa paspor.
Selain itu, museum-museum besar dan situs bersejarah di 9 kota termasuk Istanbul, Antalya, Mugla, dan Nevsehir (Cappadocia) akan tetap dibuka untuk pengunjung asing selama lockdown.
Sementara, jika para wisatawan ingin bepergian naik angkutan umum, mereka tidak perlu khawatir sebab transportasi angkutan umum akan terus beroperasi dengan kapasitas 50 persen selama periode lockdown penuh.
Baca juga: Tak Cuma Istanbul, 4 Kota di Turki untuk Destinasi Wisata
Tidak hanya sampai disitu, fasilitas akomodasi seperti restoran di dalam hotel juga tetap melayani pelanggan.
Sedangkan, fasilitas kuliner lainnya seperti restoran, toko kue dan kafe akan tetap beroperasi hanya untuk layanan pengiriman dan dibawa pulang hingga akhir Ramadhan, Kamis (13/5/2021).
Setelah tanggal tersebut, mereka akan menyediakan layanan pengiriman hingga pukul 01.00 waktu setempat saja.
Adapun, Turki masih terus melakukan beberapa upaya untuk menjamin keamanan pariwisatanya bagi para wisatawan asing.
Salah satu upaya Turki adalah berinvestasi dalam "Program Sertifikasi Pariwisata Aman", yaitu kewajiban seluruh pihak akomodasi penginapan untuk menyediakan 30 kamar atau lebih. Hingga saat ini, 9.236 fasilitas telah disertifikasi.
Selanjutnya, Turki juga meluncurkan program pendaftaran vaksinasi bagi para karyawan yang bekerja di bidang pariwisata untuk memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan dan penduduknya.
Program ini telah diluncurkan dalam lingkup 'Program Sertifikasi Pariwisata Aman' untuk menyambut pengunjung asing pada musim yang akan datang, dan rencananya akan selesai sebelum musim panas 2021.
Baca juga: Perdana Puasa di Turki, Pelajar Indonesia Kaget Durasi Puasanya Lama
Adapun dalam menjalankan program tersebut, pemerintah berkoordinasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Kesehatan, dan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata (TGA) Turki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.