Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Meningkat, China Tutup Pendakian Gunung Everest

Kompas.com - 17/05/2021, 15:55 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sempat dibuka kembali pada April 2021, pendakian Gunung Everest via Tibet, China kini akhirnya harus dibatalkan.

Pemerintah China membatalkan musim pendakian Gunung Everest dari sisi Tibet, puncak tertinggi di dunia untuk musim semi 2021. Hal ini disampaikan oleh kantor berita pemerintah China, Xinhua pada hari Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: China Buka Lagi Jalur Pendakian Everest, Terapkan Protokol Kesehatan

Melansir dari CNN.com, Senin (17/5/2021) pembatalan pendakian ini dilakukan karena kekhawatiran terhadap kasus Covid-19 yang masih terus meningkat di berbagai negara.

Salah satu negara yang saat ini menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid-19 adalah Nepal yang berbatasan dengan India.

Pemandangan Gunung Everest dan pegunungan Himalaya.Jewel Samad/AFP Pemandangan Gunung Everest dan pegunungan Himalaya.

Sebelumnya, Nepal sudah mengeluarkan 408 izin pendakian Gunung Everest pada bulan April-Mei 2021, setelah penutupan tahun lalu. Sebaliknya, hanya 21 pendaki China yang mendapat izin pendakian pada musim semi lalu.

Sementara itu pada tanggal 9 Mei 2021, media pemerintah China mengungkapkan bahwa China berencana membuat 'garis pemisah' di puncak Everest untuk mencegah pendaki dari sisi Nepal dan Tibet berbaur.

Baca juga: Gunung Everest Akan Buka Kembali untuk Pendakian

Hal ini dilakukan untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Pasalnya, kasus Covid-19 di Nepal telah meningkat pesat.

Menurut Kementerian Kesehatan Nepal, negara itu telah mencatat lebih dari 8.000 kasus virus korona baru pada hari Jumat. Ditambah adanya laporan 20 persen kasus Covid-19 di negara tersebut dalam 10 hari terakhir ini.

Dalam foto file 12 November 2015 ini, Puncak Gunung Everest terlihat dari jalan menuju Kalapatthar di Nepal. AP PHOTO/TASHI SHERPA Dalam foto file 12 November 2015 ini, Puncak Gunung Everest terlihat dari jalan menuju Kalapatthar di Nepal.

Meningkatnya kasus di negara tersebut juga menyebabkan operator ekspedisi internasional membatalkan rencananya untuk mendaki Gunung Everest dari sisi Nepal.

Melansir dari Globalnews.ca, Seorang ahli pemandu pendakian bernama Lukas Furtenbach dari Austria mengatakan bahwa saat ini dia  bersama dengan timnya membatalkan upaya pendakian ke Gunung Everest dari sisi Nepal karena kekhawatiran akan Covid-19.

Baca juga: China Akan Dirikan Garis Pemisah di Puncak Gunung Everest, Ada Apa?

"Kami mengakhiri ekspedisi hari ini karena masalah keamanan dengan wabah Covid-19 yang diberikan. Kami tidak ingin mengirim orang atau karena mereka bisa sakit di sana dan mati," kata Lucas Furtenbach.

Sementara, beberapa pendaki di Nepal telah dinyatakan positif Covif-19 setelah mereka turun dari basecamp di Gunung Everest.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com