Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Longgarkan Aturan untuk Turis yang Divaksinasi Covid-19

Kompas.com - 18/05/2021, 16:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Jerman telah setuju untuk melonggarkan aturan perjalanan bagi pelancong yang telah divaksinasi Covid-19, atau telah sembuh dari infeksi virus tersebut.

Melansir Associated Press, Rabu (12/5/2021), pelonggaran tersebut dalam bentuk para pelancong dapat melewati pengetesan dan karantina saat memasuki Jerman.

Kendati demikian, terdapat pengecualian bagi mereka yang tiba dari area-area di mana varian Covid-19 menjadi perhatian. Kabinet Kanselir Angela Markel, Rabu, menyetujui perubahan pada aturan yang telah ada.

Baca juga: Sejarah Pohon Natal, Bermula di Jerman pada Abad Pertengahan

Selain pelonggaran yang telah disebutkan, ada juga perubahan aturan yang memungkinkan mereka yang tidak divaksinasi untuk mengakhiri karantinanya lebih awal jika hasil tesnya negatif.

Memudahkan perjalanan musim panas

Tindakan dari pemerintah Jerman dirancang untuk membuat perjalanan musim panas menjadi lebih mudah. Terlebih bagi keluarga saat orangtua divaksinasi Covid-19 namun anak-anaknya tidak.

Media Jerman melaporkan, dokter-dokter di sana semakin mendapat tekanan dari orang-orang yang ingin berlibur selama musim panas—mereka ingin diberikan vaksin Covid-19 meski mereka belum berhak mendapatkannya.

Baca juga: Kafe di Jerman Beri Pelanggan Topi Lucu Seperti Baling-baling untuk Jaga Jarak

Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan, Jerman berharap untuk meluncurkan sertifikat imunitas digital pada akhir Juni 2021.

Adapun, peluncuran tersebut akan lebih memudahkan pembuktian apakah seseorang sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap atau belum.

Ilustrasi Jerman - Gerbang Bradenburg.PIXABAY Ilustrasi Jerman - Gerbang Bradenburg.

Sertifikat tersebut dapat disimpan di sebuah aplikasi yang dapat digunakan sebagai pengganti buklet kuning World Health Organization.

Tujuannya adalah agar hal tersebut kompatibel dengan sistem sertifikasi vaksin yang dikembangkan oleh Uni Eropa (UE).

Baca juga: Menengok Istana Pasir Tertinggi di Dunia, Ada di Jerman

“Jika kami dapat melakukan ini untuk UE dalam beberapa minggu mendatang, maka ada kemungkinan kami menetapkan tolak ukur global,” kata Jens, mengutip Associated Press.

Vaksin Covid-19 yang diakui

Jens sempat ditanya apakah Jerman akan mengakui sertifikat milik para pelancong yang vaksinnya tidak diizinkan untuk digunakan di 27 negara UE.

Menurut dia, hal tersebut akan bergantung pada apakah vaksin Covid-19 tersebut mengurangi risiko penularan terhadap orang lain atau tidak.

Vaksin yang disetujui oleh European Medicines Agency (EMA), seperti yang dibuat oleh BioNTech Jerman dan Pfizer Amerika Serikat, telah terbukti melindungi seseorang dari penyakit serius.

Baca juga: Perancis dan Jerman Jadi Destinasi Wisata Favorit Pemohon Visa Schengen

Tidak hanya itu, vaksin-vaksin tersebut juga telah terbukti secara signifikan mengurangi penularan virus.

“Vaksin yang disetujui di luar Eropa perlu membuktikan bahwa mereka dapat mengurangi risiko infeksi pada tingkat yang sama,” ujar Jens.

“Jika itu masalahnya, maka saya tidak memiliki masalah dengan menyamakannya dengan vaksin yang disetujui EMA. Tetapi saya ingin memiliki bukti,” sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com