Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wisata Ternak Lebah Madu di Lembah Gunung Pangrango, Seperti Apa?

Kompas.com - 29/05/2021, 18:06 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

BOGOR, KOMPAS.com – Saat berbicara tentang Gunung Pangrango, sebagian besar wisatawan mungkin lebih familiar dengan kegiatan seperti naik gunung, trekking, atau berkunjung ke deretan curug indah di sana.

Namun, ternyata ada kegiatan wisata lain yang tidak kalah menarik, seperti mengunjungi Eduwisata Lebah Madu di tengah lembah kaki Gunung Pangrango.

Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni, Iyan Supriyadi mengatakan, pihaknya memulai kegiatan ternak lebah madu karena khawatir akan lingkungan.

Baca juga: 6 Tempat Wisata di Sekitar Gunung Gede Pangrango, Ada Little Venice

“Motivasi kita untuk berkegiatan di budi daya lebah madu adalah (karena) rasa kekhawatiran dan kepedulian kita terhadap lingkungan,” kata dia di area budi daya lebah hutan, Bogor, Minggu (23/5/2021).

Lebih lanjut, menurutnya kaki Gunung Gede Pangrango terbilang kritis. Iyan mengatakan bahwa hal tersebut dapat dilihat dari pepohonan yang masih terbilang sedikit.

Pemandangan area budi daya lebah madu yang berada di lembah hutan kaki Gunung Pangrango di Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Minggu (23/5/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pemandangan area budi daya lebah madu yang berada di lembah hutan kaki Gunung Pangrango di Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Minggu (23/5/2021).

Alhasil, pihaknya memutuskan untuk melakukan budi daya lebah madu dalam Eduwisata Lebah Madu sebagai upaya menyelamatkan alam di Desa Bojongmurni.

“Menjaga lebah, menjaga alam, menjaga kehidupan. Dari situ kegiatan kita dimulai,” jelas dia.

Untuk diketahui, saat ini KTH Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni memiliki 120 kotak dengan 25 kotak sarang lebah yang sudah mulai produktif.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Gunung Gede Pangrango yang Terlihat dari Kemayoran

Di sana terdapat tiga jenis lebah yang dapat dilihat yakni lebah trigona, apis cerana, dan apis dorsata.

Selama berada di kawasan hutan Desa Bojongmurni, wisatawan juga dapat melihat banyak sekali tanaman kaliandra yang merupakan salah satu sumber pakan lebah.

Tingkatkan perekonomian warga sambil jaga alam

Iyan mengatakan, kegiatan budi daya lebah hutan di kawasannya memberi dampak ekonomi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat setempat.

Sebab, madu yang dihasilkan para lebah di sana dijual KTH Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni dengan harga beragam.

Iyan, Ketua KTH Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni, sedang memberi edukasi seputar lebah kepada para wisatawan di area budi daya lebah madu yang berada di lembah hutan kaki Gunung Pangrango di Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Minggu (23/5/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Iyan, Ketua KTH Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni, sedang memberi edukasi seputar lebah kepada para wisatawan di area budi daya lebah madu yang berada di lembah hutan kaki Gunung Pangrango di Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Minggu (23/5/2021).

Madunya pun beragam, ada yang dalam bentuk kemasan dan ada yang masih dalam bentuk potongan sarang lebah.

“Kemasan biasanya saya jual 250 ml dengan harga Rp 130.000. Untuk kemasan yang sarang, saya jual 500 gram dengan harga Rp 170.000-Rp 180.000 per cup,” tutur Iyan.

Selain pejualan madu hasil dari budi daya lebah, pihak KTH Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni juga menjual beberapa paket wisata menarik dengan harga mulai dari Rp 250.000. Salah satunya mencakup panen madu lebah.

Baca juga: 8 Tips Mendaki Gunung Gede Pangrango di Musim Hujan, Waspada Angin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com