Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Sewa Jip ke Petilasan Mbah Maridjan, Ini Kata Pengelola Jip

Kompas.com - 01/06/2021, 19:42 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Protes terkait obyek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali ramai di media sosial. Kali ini, destinasi yang diperbincangkan adalah wisata di desa atau rumah Mbah Maridjan yang berlokasi di lereng Gunung Merapi, Sleman.

Adapun, yang tengah meramaikan media sosial adalah unggahan protes seorang wisatawan bernama Iqbal Basyari yang disetop petugas saat hendak ke Petilasan Mbah Maridjan

Baca juga: Mengenang Mbah Maridjan di Kinah Bali Rejo

Sebagai informasi, melansir dari Kompas.com, almarhum Mbah Maridjan dikenal sebagai juru kunci Gunung Merapi yang fenomenal. Seorang abdi dalem yang menyerahkan sisa hidupnya untuk Merapi. 

Dalam unggahan tersebut, Iqbal mengatakan bahwa dirinya dipaksa untuk menggunakan jasa mobil jip dengan harga sewa yang mahal saat hendak menuju ke Petilasan Mbah Maridjan di Cangkringan.

Iqbal menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (30/5/2021). Pada hari itu ia bersama dengan keluarganya mengendarai mobil hendak berwisata ke Petilasan Mbah Maridjan.

Baca juga: 5 Tempat untuk Bisa Memotret Puncak Gunung Merapi dengan Jelas

Namun, sebelum sampai ke lokasi, mobil Iqbal dihentikan petugas jaga yang memintanya untuk menyewa mobil jip dengan alasan akses jalan ke petilasan jelek dan harus menggunakan mobil jip.

Wisatawan berwisata di area wiasta Jurang Jero di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Dok. Taman Nasional Gunung Merapi Wisatawan berwisata di area wiasta Jurang Jero di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi,

"Di sekitar 1,5 km sebelum Kinahrejo, kami dipaksa parkir dan disuruh sewa jip kalau mau naik ke tempat Mbah Maridjan. Mereka bilang kalau mau naik harus pakai jip, enggak boleh pakai kendaraan pribadi alasannya jalan jelek. Padahal setahu saya jalan di sana bagus karena itu jalur evakuasi warga lereng Merapi," ujar Iqbal dalam keterangannya, Senin (31/5/2021).

Lebih lanjut, saat mengetahui tarif sewa jip yang ditawarkan oknum petugas jaga itu sekitar Rp 350.000-Rp 500.000, Iqbal akhirnya memilih untuk pulang.

Baca juga: Bendungan Kendalsari, Obyek Wisata Tersembunyi di Lereng Gunung Merapi

Karena masih penasaran, akhirnya ia mencoba menanyakan perihal sewa jip tersebut kepada petugas di pos retribusi. Ternyata Iqbal juga mendapatkan jawaban serupa.

Ia pun masih bertanya-tanya akan permintaan petugas itu. Sebab, saat itu dirinya melihat ada mobil dan motor diperbolehkan lewat.

"Padahal jalan di sana mulus, bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat," tulisnya.

Tanggapan pengelola jip Merapi

Gunung Merapi dilihat dari Bendungan Kendalsari atau Karangkendal, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Merapi dilihat dari Bendungan Kendalsari atau Karangkendal, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.

Menanggapi peristiwa tersebut, Bima, salah seorang pengelola mobil jip di Merapi mengatakan bahwa benar ada beberapa oknum di daerah tersebut yang menghalangi para wisatawan untuk naik ke Petilasan Mbah Maridjan.

"Bukan pihak jip, tapi kelompok masyarakat di daerah sini. Pelaku usaha jip tidak ada kaitan dengan kelompok tersebut, tapi kami juga tidak melarang karena secara tidak langsung kami diuntungkan," kata Bima saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (1/6/2021).

Namun, ia mengatakan hal tersebut dilakukan lantaran agar pelaku usaha wisata di sana seperti jip bisa kembali beroperasi.

Baca juga: Bukan karena Merapi Siaga, Ini Alasan Wisata Jeep Lava Tour Sepi Tamu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com