Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2021, 16:04 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar festival susur sungai yang digelar rutin tiap bulan. Festival ini digelar secara bergantian di sejumlah aliran sungai wilayah Banyuwangi.

Tujuannya festival ini salah satunya untuk menjaga ekosistem sungainya. Kali ini, susur sungai digelar di Teluk Pangpang, Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Rabu (16/6/2021). Teluk ini merupakan muara pertemuan Sungai Setail dan Kedunggebang.

Festival ini diikuti puluhan warga desa Wringinpitu. Mereka berperahu menempuh jarak 2 kilometer (km) melewati hutan bakau di sana.

Sembari menyusuri sungai, dilakukan penebaran ikan. Sebelumnya juga dilakukan bersih-bersih sungai dari sampah.

Baca juga: Kampung Mandar Fish Market Festival, Tempat Berburu Ikan di Banyuwangi

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo mengapresiasi upaya warga yang punya kesadaran tinggi menjaga potensi alam.

"Saya bangga dengan upaya warga yang dengan guyub menjaga alamnya. Ini adalah aset yang harus bisa dinikmati anak cucu kita nanti," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6/2021).

Ia mengatakan wilayah ini sudah melakukan konservasi mangrove sejak 1999 secara swadaya. Dinas Perikanan lalu mulai intervensi pada tahun 2000. Pada kurun waktu 2000-2004, telah ditanam 850.000 bakau berbagai jenis di lahan seluas 170 hektar.

Kemudian pada 2004-2014, penanaman nakau dilanjutkan dengan melibatkan berbagai lembaga seperti JICA, Universitas Brawijaya, Perhutani dan kelompok-kelompok masyarakat.

Pada tahun 2020, Teluk Pangpang ditetapkan sebagai kawasan ekosistem esensial oleh Gubernur Jawa Timur.

Kawasan Ekosistem Esensial adalah kawasan konservasi di luar kawasan hutan yang sudah ditetapkan Kementerian Kehutanan, yakni taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa yang pengelolaannya melibatkan banyak pihak.

Ia berharap aliran air tetap terjaga. Sebab, daerah ini potensial sebagai tempat wisata sungai, di samping potensi lainnya seperti wisata bakau dan memancing.

Upaya konservasi sungai

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perikanan Arief Setiawan, kegiatan susur sungai ini juga dimaksudkan sebagai kegiatan konservasi sungai.

"Bicara konservasi tidak hanya menanam tanaman, tapi juga berurusan dengan aliran sungai dan pantai. Kita memberikan edukasi bagi rakyat bahwa sungai memiliki potensi, ekosistem, ada biota di dalamnya yang harus kita lindungi," terangnya.

Arief mencontohkan, dulu di Sungai Setail ini mudah didapati lele yang bersengat. Kini sudah mulai punah.

Baca juga: Aturan dan Larangan di Alas Purwo Banyuwangi

Sehingga anak-anak muda hanya mengenal lele jenis dumbo. Selain itu juga ada beberapa ikan yang hampir punah seperti sepat, hampala, dan juga labi-labi.

"Kita ajak kembali masyarakat khususnya anak-anak muda supaya tetap dan terus peduli lingkungan. Kali ini kita juga perkenalkan alat tangkap yang ramah digunakan seperti bubu, pancing dan jala. Jangan gunakan lagi alat tangkap seperti strum dan potas," ujar Arief.

Di festival ini, juga ditampilkan beraneka produk home made potensi setempat yang dikelola kelompok pengelola dan pemasar (poklasar) Desa Wringinputih.

Baca juga: Harga Tiket Kapal Feri Banyuwangi-Lombok

Seperti kripik mangrove, teh dan sirup mangrove. Juga ada produk olahan hasil perikanan air tawar seperti ebi kering, terasi rebon, abon ikan tuna, bakso kerang goreng, krupuk cumi, olahan siput, dan kepiting.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com