Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Islamic Marketing Festival 2021 Bahas Tantangan Ibadah Haji di Indonesia

Kompas.com - 12/07/2021, 20:11 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com – Pada bulan Juni 2021, pemerintah Arab Saudi mengumumkan pembukaan kuota haji tahun 2021 sebanyak 60.000 orang.

Pengumuman itu memberi angin segar bagi para peserta yang berhalangan mengikuti di tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19, namun tidak bagi Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, Kementerian Agama di Indonesia membatalkan pemberangkatan jemaah haji tahun 2021 lantaran belum ada kepastian dari pemerintah Arab Saudi.

Baca juga: Haji 2020 Batal, Penyelenggara Haji Cari Cara untuk Bertahan

Terkait hal tersebut, acara Islamic Marketing Festival 2021 digelar hari Senin (12/7/2021) melalui platform Zoom. Tujuannya untuk membahas tantangan serta peluang ibadah haji dan umrah di Indonesia, termasuk setelah pandemi.

Adapun acara yang diikuti 151 peserta ini diinisiasi oleh MarkPlus Islamic yang merupakan bagian dari MarkPlus, Inc., sebuah perusahaan konsultan pemasaran dan bisnis.

Beberapa tantangan yang harus dihadapi

Umat Muslim mengitari Ka'bah saat melakukan tawaf ibadah haji dengan penerapan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/8/2020). Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat.AFP/HO/SAUDI MINISTRY OF MEDIA Umat Muslim mengitari Ka'bah saat melakukan tawaf ibadah haji dengan penerapan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/8/2020). Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pelaksaan ibadah haji memiliki beragam tantangan, antara lain konsekuensi biaya yang meningkat akibat berbagai tes Covid-19 serta vaksinasi, ketidakpastian kuota keberangkatan oleh pemerintah Arab Saudi, dan kesiapan pemerintah Indonesia dalam memberi skema layanan teknis dan administratif yang optimal.

Dalam acara tersebut, anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BP BPKH), Beny Witjaksono menjelaskan beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Baca juga: Haji Batal Lagi, Travel Umrah Haji Jajal Usaha Lain untuk Bertahan

Dua di antaranya adalah menurunkan biaya operasional haji dan mendapat kepercayaan dari pemerintah Arab Saudi.

Adapun ia menyampaikannya dalam sesi talk show bertajuk "Menjawab Tantangan
Pandemi COVID-19, Meningkatkan Kualitas Layanan Haji, Umrah, dan Wisata Islami".

“Yang terpenting dalam penyelenggaraan haji ini adalah gaining trust and confidence. Kita harus memperoleh kepercayaan dari pemerintah Arab Saudi. Pelayanan apapun yang sudah kita siapkan kalau Saudi tidak menerima, ya kita tidak akan berangkat. Yang tidak kalah penting adalah support dari government, sering kali kami memiliki jemaah haji yang lemah dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah, banyak jemaah yang terlantar karena manajemen travel kurang maksimal,” ujar Beny, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin.

Tetap optimis di tengah tantangan

Sementara, Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum, Priyadi Abadi, menyampaikan optimismenya terhadap kelancaran ibadah haji.

“Saat ini saja, permintaan tur kita untuk ke luar negeri masih tinggi meskipun di masa pandemi, padahal pulang ke Indonesianya saja harus karantina, apalagi nanti permintaan pascapandemi. Oleh karenanya kami banyak sekali mencatat permintaan mereka yang tak sabar untuk jalan-jalan. Kami memperkirakan adanya lonjakan yang luar biasa akan permintaan konsumen yang tinggi pascapandemi,” terang Priyadi.

Baca juga: Ibadah Haji 2021 Batal, Travel Umrah Haji Fokus di Wisata Domestik

Dari sektor wisata Islami, pemerintah telah melalukan berbagai strategi, salah satunya virtual traveling.

“Ada beberapa strategi yang kita lakukan, seperti kerja sama dengan Masjid Istiqlal (tentang) bagaimana mengembangkan wisata religi, bagaimana Islam itu tak hanya untuk umat Muslim karena banyak hal yang bisa kita kembangkan. Itu juga kenapa kami kerja sama dengan (Masjid) Istiqlal untuk membuat narasi, karena mereka punya sejarah dan keberagaman toleransi yang luar biasa,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya.

Baca juga: Masjid Istiqlal akan Dikembangkan Sebagai Wisata Halal

Acara Islamic Marketing Festival 2021 akan dilanjutkan hari Selasa (13/7/2021) esok dengan talk show bertema “Branding Produk Qurban: Meningkatkan Nilai dan Kualitas Produk Qurban untuk Kemakmuran Ummat”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com