Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Stadion Olimpiade Tokyo yang Dipakai pada Olimpiade Musim Panas 1964

Kompas.com - 06/08/2021, 08:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber AP News

 

KOMPAS.com – Perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang telah berlangsung sejak 23 Juli 2021 merupakan kali kedua Negeri Sakura menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional tersebut.

Saat ini, sebagian besar perlombaan olahraga itu diadakan di Tokyo National Stadium. Adapun, stadion tersebut merupakan stadion baru yang selesai dibangun pada 2019.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Tokyo National Stadium dalam Olimpiade Tokyo 2020, Dibuat dari Kayu

Namun, sebelumnya—tepatnya saat pertama kali Jepang menjadi tuan rumah untuk Olimpiade Musim Panas 1964—stadion yang digunakan adalah stadion lain.

Seorang pemandu tur Tokyo bernama Ichiro mengatakan, pada saat itu Olimpiade dilakukan di Yoyogi National Stadium atau yang kini dikenal dengan Yoyogi National Gymnasium.

“Yoyogi Gymnasium dibangun untuk Olimpiade Tokyo 1964. Bangunan ini terkenal karena memiliki desain yang unik,” ungkapnya dalam tur virtual bertajuk “Enchanting World of Tokyo Olympics 2020” pada Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Oleh-oleh Unik Olimpiade Tokyo 2020, Dari Kimono sampai Teko

Selain itu, stadion tersebut juga kerap dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengadakan acara kebudayaan.

Yoyogi National Gymnasium, sebuah bangunan yang sempat menjadi stadion untuk Olimpiade Musim Panas 1964 yang digelar di Jepang.SHUTTERSTOCK / By Sira Anamwong Yoyogi National Gymnasium, sebuah bangunan yang sempat menjadi stadion untuk Olimpiade Musim Panas 1964 yang digelar di Jepang.

Keunikan Yoyogi National Gymnasium

Ichiro menuturkan bahwa fitur paling unik pada tempat olahraga tersebut terletak pada atapnya yang mirip seperti jembatan gantung.

“Keunikannya pada struktur atap gantungnya yang mirip jembatan, bangunan ini merupakan hasil karya Kenzo Tange yang menginspirasi Kengo Kuma yang mendesain Tokyo National Stadium,” jelas dia.

Baca juga: 10 Fakta Menarik Seputar Olimpiade Tokyo 2020

Adapun, atap Yoyogi National Gymnasium mirip seperti jembatan gantung jika dilihat dari bawah. Namun jika dari sudut pandang burung, bentuknya seperti dua setengah lingkaran yang tidak menyatu.

Untuk bagian dalamnya, gedung tersebut tidak memiliki pilar penyangga yang menghalangi sudut pandang dari bangku penonton ke lapangan.

Baca juga: Mengenal Kabuki, Teater Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020

“Ruang bebas pilar ini memberi kesan kesatuan antara pemain dan penonton. Membuat mereka menjadi satu,” ujar Ichiro.

Melansir Go Tokyo, keunikan Yoyogi National Gymnasium tidak hanya menginspirasi Tokyo National Stadium namun juga Munich Olympic Stadium di Jerman untuk Olimpiade 1972.

Relif yang terpampang pada Jembatan Gorin antara Stasiun Harajuku dan Yoyogi National Gymnasium. Adapun, Yoyogi National Gymnasium merupakan sebuah bangunan yang sempat menjadi stadion untuk Olimpiade Musim Panas 1964 yang digelar di Jepang.SHUTTERSTOCK / By Ned Snowman Relif yang terpampang pada Jembatan Gorin antara Stasiun Harajuku dan Yoyogi National Gymnasium. Adapun, Yoyogi National Gymnasium merupakan sebuah bangunan yang sempat menjadi stadion untuk Olimpiade Musim Panas 1964 yang digelar di Jepang.

Bangunan ini memiliki dua arena besar yang kerap dimanfaatkan untuk sejumlah turnamen dan acara olahraga.

Pada 1st Gymnasium, pertandingan yang kerap dilakukan tempat tersebut adalah figure skating, futsal, dan voli. Sementara 2nd Gymnasium menjadi tempat untuk pertandingan basket dan bulu tangkis.

Simbol kemewahan Olimpiade 1964

Yoyogi National Gymnasium dikatakan sebagai simbol kemewahan Olimpiade Musim Panas Tokyo 1964. Sebab, bangunan itu mengombinasikan teknik bangunan modern dan bangunan khas Jepang.

Halaman:
Sumber AP News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com