Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Indonesia, Hawaii Juga Incar Pariwisata Berkelanjutan

Kompas.com - 05/09/2021, 11:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini sedang mengincar dan mendorong konsep pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism di seluruh Nusantara.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (9/3/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa fokus dalam pariwisata berkelanjutan merupakan upaya pengelolaan pariwisata jangka menengah dan panjang.

Baca juga: Sandiaga Uno Soal Pariwisata: Tak Mau Lagi Kejar Angka, Tapi Kualitas

“Kita enggak akan lagi kejar angka-angka. Wah salah kemarin kejar angka-angka. Kita kejar kualitas saja,” jelasnya.

Pariwisata berkelanjutan akan memperhatikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, baik untuk masa kini maupun masa depan bagi masyarakat lokal dan wisatawan.

Selain Indonesia, ada negara lain yang mengincar konsep pariwisata tersebut, yakni Amerika Serikat (AS). Tepatnya destinasi wisata O’ahu di negara bagian Hawaii.

Baca juga: Hawaii, Salah Satu Tempat Terbaik untuk Melihat Pelangi

Melansir Lonely Planet, Kamis (2/9/2021), negara bagian yang terkenal akan tempat wisata seperti Pantai Waikiki, gunung berapi Diamond Head, dan Pearl Harbor itu akan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan ke sana.

Pengurangan itu dilakukan guna menyelesaikan permasalah, seperti overtourism atau keadaan saat jumlah orang yang berkunjung ke suatu destinasi wisata dianggap terlalu banyak, mengutip Responsible Travel.

Gagasan ini disampaikan pejabat pariwisata Hawaii untuk membangun, mendefinisikan, dan mengatur kembali pariwisata di O’ahu dengan mengurangi jumlah wisatawan.

Baca juga: Liburan di Hawaii, Turis Asal New York Ditangkap karena Langgar Aturan Karantina

Usulan dari penduduk setempat

Penduduk O’ahu dan dewan pariwisata daerah mengatakan, rencana ini bertujuan untuk menurunkan jumlah wisatawan dan mengontrol jumlah akomodasi wisata di pulau tersebut.

Mereka juga ingin mengupayakan perubahan penggunaan lahan, zonasi, dan kebijakan bandara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com