Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi 9/11 Ubah Dunia Penerbangan, Langgar Privasi Berdalih Proteksi

Kompas.com - 11/09/2021, 10:10 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembajakan pesawat yang terjadi di New York pada 11 September 2001 (9/11) silam menjadi salah satu aksi teror yang menggemparkan dunia.

Dampaknya, tragedi tersebut mengubah berbagai hal, termasuk kebijakan keamanan penerbangan.

Dilansir AP News, teror tersebut membuat pihak bandara memperketat pengamanan. Berbagai pemeriksaan pun dilakukan untuk mencegah peristiwa itu kembali terulang.

Sebelum 9/11, petugas bandara melakukan pemeriksaan singkat pada penumpang. Pemeriksaan tersebut dilakukan tanpa mengganggu kenyamanan calon penumpang.

Baca juga: Syarat Terbaru Naik Pesawat ke Bandara Lombok NTB Mulai 2 September

Dulu penumpang juga tak perlu mengantre lama untuk melakukan pemeriksaan. Anggota keluarga juga bisa mengantar sampai ke dalam pintu masuk.

Akan tetapi sejak insiden tersebut, kebijakan keamanan penerbangan di seluruh dunia mengalami perubahan besar.

Bukan saja bagi pelaku industri, penumpang pun harus melakukan serangkaian panjang pemeriksaan sebelum masuk ke dalam pesawat.

Pembentukan TSA

Dua bulan usai insiden tersebut, Presiden AS saat itu George W Bush menandatangani persetujuan pembentukan Administrasi Keamanan Transportasi (TSA).

Pasukan tersebut bertugas memastikan keamanan bandara, menggantikan perusahaan privat yang sebelumnya disewa oleh maskapai penerbangan.

Ilustrasi Bandara DOK.Pixabay/Free-photosFree-photos Ilustrasi Bandara DOK.Pixabay/Free-photos

Peraturan tersebut juga mencakup izin atas pemeriksaan tas, peningkatan keamanan pintu kokkpit, dan penambahan jumlah marsekal udara federal dalam penerbangan.

Peningkatan keamanan yang dilakukan menurunkan risiko pembajakan dan aksi teror di dalam pesawat. Namun, hal ini disebut membawa ancaman baru bagi penumpang berupa ancaman privasi.

Baca juga: Syarat Naik Pesawat Lion Air ke NTB Terbaru hingga 6 September 2021

Prosedur panjang yang merepotkan

Serangkaian prosedur keamanan membuat penumpang harus merelakan tas dan bawaannya diperiksa secara menyeluruh. Tak jarang, calon penumpang harus melepas ikat pinggang saat melewati detektor logam di bandara.

Banyak pelacong yang merasa bingung dengan beberapa aturan keamanan tersebut. Salah satunya adalah pembatasan cairan dalam barang bawaan penumpang.

Ilustrasi bandara musim liburan.Dok. Traveller Ilustrasi bandara musim liburan.

Pembatasan tersebut diterapkan untuk menekan resiko pembuatan bom di dalam pesawat.

"Ini jauh lebih merepotkan dibandingkan dengan sebelum (tragedi) 9/11. Namun, kami mulai terbiasa melakukannya," kata salah satu pelancong yang kerap melakukan perjalanan udara bernama Ronald Briggs.

Baca juga: Syarat Naik Pesawat Rute Domestik Bandara AP II hingga 6 September

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com