Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Targetkan Kunjungan Turis Asing dari Amerika dan Inggris

Kompas.com - 30/09/2021, 19:38 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Bali menyasar wisatawan mancanegara dari empat negara terkait rencana pembukaan Bali kembali pada Oktober 2021.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Senin (27/9/2021).

"Kami sudah mencatat beberapa negara berdasarkan length of stay (durasi menginap) di Bali. Ada sekitar empat negara, yaitu Amerika, Inggris, Jerman, dan Rusia yang rata-rata tinggal di Bali dua minggu," kata Cok Ace, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/9/2021).

Adapun negara-negara tersebut nantinya masih akan disesuaikan dengan kebijakan dari pemerintah pusat. Ia juga mengaku akan lebih ketat dalam menentukan wisatawan mancanegara yang bisa masuk ke Pulau Dewata. 

Baca juga:

Sebelumnya dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (27/9/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya menggunakan strategi berkualitas dan berkelanjutan untuk mencapai target devisa pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2022.

"Jadi target-target yang kita secara segmentasi akan bidik adalah para wisatawan yang tinggalnya lebih lama dan spending (pengeluaran)-nya lebih besar," kata Sandiaga. 

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa wisatawan mancanegara yang boleh masuk ke Bali adalah wisatawan yang sehat dan bervaksin Covid-19. Mereka juga harus mau mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan. 

Skema wisatawan mancanegara di Bali

Turis asing di sawah berundak Ubud, BaliDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Turis asing di sawah berundak Ubud, Bali

Cok Ace menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun rencana untuk wisatawan mancanegara di Bali, mulai dari ketibaan hingga keberangkatan.

"Kita juga telah menyiapkan grand design skema wisatawan mancanegara di Bali, mulai dari pintu kedatangan, testing - bagi yang positif akan dirujuk ke rumah sakit, sementara yang negatif melanjutkan perjalanan ke hotel karantina, skema berwisata hingga keberangkatan ke negara asal," ujarnya.

Tidak hanya itu, pelaku pariwisata di Bali juga telah menyiapkan diri. Saat ini sudah ada lebih dari 2.000 hotel, restoran, dan tempat wisata yang sudah memperoleh sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability). 

Baca juga:

Guna mengantisipasi kemungkinan meningkatnya kasus Covid-19 di Pulau Dewata, pihaknya juga telah menyusun beberapa skema. Hal itu karena mereka tidak ingin pariwisata menimbulkan klaster Covid-19 baru. 

Untuk skema pertama, penerimaan wisatawan mancanegara akan diberlakukan di seluruh Bali apabila kasus Covid-19 dapat dikendalikan. Hal tersebut mengacu pada program vaksinasi Covid-19 di Bali.

Skema selanjutnya, wisatawan mancanegara hanya boleh berwisata di zona-zona hijau apabila kasus Covid-19 naik. Zona-zona hijau tersebut adalah di Sanur, Ubud, dan Nusa Dua.

Sedangkan untuk skema yang terakhir, apabila zona hijau bisa menerima wisatawan mancanegara akibat adanya kenaikan kasus Covid-19, maka lingkup wilayah yang bisa menerima mereka akan dipersempit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com