Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenal sebagai Primata Setia, Tarsius Juga Bisa Poligami

Kompas.com - 13/10/2021, 08:13 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tarsius merupakan salah satu binatang yang ada di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Kebun binatang ini menjadi tempat konservasi tarsius Siau.

Tarsius adalah salah satu primata terkecil yang ada di dunia. Pulau Siau, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu wilayah persebaran primata karnivora tersebut.

Baca juga: Gunung Api Karangetang, Sang Penjaga Pulau Siau

Tarsius yang berasal dari Pulau Siau merupakan spesies Tarsius tumpara. Spesies tersebut merupakan endemik yang hanya ditemukan di Pulau Siau.

Binatang yang setia

Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock

Dilansir dari Animal Diversity Web, mayoritas tarsius merupakan hewan monogami yang hanya memiliki satu pasangan.

Namun, ada beberapa spesies yang melakukan poligami atau memiliki lebih dari satu pasangan.

Kelompok tarsius yang memiliki sistem perkawinan poligami biasanya terdiri dari beberapa betina dan satu ekor jantan dalam kawasan teritorial yang sama.

Spesies tarsius yang menganut sistem monogami biasanya terdiri dari dua sampai tiga betina dengan satu jantan.

Meski terdapat beberapa betina, hanya satu betina saja yang menjadi pasangan tarsius jantan.

Baca juga: Traveling Ke Bukit Peramun, dari Desa Wisata Digital hingga Tarsius

Ukuran bayi yang hampir sama dengan induknya

Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock
Tarsius betina melahirkan dua kali dalam setahun. Primata mungil ini biasanya berkembang biak pada bulan Mei atau November.

Masa kehamilan tarsius mencapai enam bulan. Induk tarsius biasanya hanya melahirkan satu bayi pada setiap kehamilan.

Bayi tersebut memiliki ukuran yang hampir sama dengan induknya. Mereka juga terlahir dengan tubuh yang berbulu dan mata yang sudah bisa terbuka.

Bayi tarsius yang baru lahir memiliki berat rata-rata sebesar 23,7 gram. Ukuran tersebut mencapai 22 persen dari massa tubuh induknya.

Baca juga: Tips Bertemu Tarsius, Hewan yang Menggemaskan, di Alamnya

Masa menyusui tarsius

Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock
Induk tarsius biasanya menyusui anaknya selama 80 hari. Pada usia empat sampai 10 minggu, bayi tarsius biasanya akan disapih.

Setelah penyapihan tersebut, bayi tarsius akan mulai mencari makan secara mandiri. Tarsius mulai berkembang biak pada usia 17 bulan.

Baca juga: Mengenal Tarsius, Monyet Kecil yang Menggemaskan

Wisatawan dapat menjumpai primata mini ini di Taman Margasatwa Ragunan. Tarsius menjadi salah satu hewan yang ada di kebun binatang tersebut.

Taman Margasatwa Ragunan terletak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selain menyaksikan tarsius, wisatawan juga bisa melihat secara langsung hewan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com